redaksiharian.com – Kata ‘ cawe-cawe ‘ yang diucapkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023, ramai dibicarkan masyarakat. Banyak yang penasaran Jokowi akan cawe-cawe atau ikut campur terhadap apa. Tak sedikit yang menspekulasi Jokowi akan cawe-cawe terkait Pilpres 2024 .

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, termasuk salah satu pihak yang berspekulasi demikian,

“Ada 5 kemungkinan Penguasa tidak akan netral : 1) takut ada masalah hukum 2) ingin mewariskan kekuasaan 3) masih ingin menikmati kekuasaan 4) takut program gagal dan mangkrak terbongkar 5) sudah tahu bahwa rakyat mulai tdk suka,” kata Said Didu dikutip Pikiran-rakyat.com dari cuitan di akun Twitter @msaid_didu pada 29 Mei 2023.

Namun, sejumlah peserta yang menghadiri pertemuan itu menjelaskan apa yang dimaksud Jokowi terkait cawe-cawe itu.

“Harus cawe-cawe untuk tingkat nasional. Dia menggarisbawahi bahwa ini tidak ada kaitannya dengan abuse of power sebagai Presiden untuk menjaga bonus demografi dan tidak langsung mengatakan ini siapa,” kata Wakil Pimpinan Redaksi Kompas TV Yogi Nugraha usai bertemu dengan Presiden Jokowi , dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Menurut Yogi, konteks cawe-cawe yang diungkapkan Presiden Jokowi adalah menjaga momentum 13 tahun ke depan ketika Indonesia memiliki bonus demografi yang melimpah.

“Kemudian dikaitkan, lah, dengan soal capres. Jadi tadi ( Jokowi ) mengatakan begini, ‘Pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun,” kata Yogi.***