RedaksiHarian – Mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Kimia Industri Universitas Jambi (Unja) menghasilkan inovasi dalam bentuk Energi Baru Terbarukan (EBT) dari mengolah biobriket nipah.
Inovasi itu membuat mereka lolos pendanaan riset dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD).
“Mereka mengangkat judul biobriket nipah solusi alternatif energi terbaru dalam pemanfaatan sumber daya alam Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,” kata Dosen Pendamping Tim P2MD Unja, Restina Bemis, di Jambi, Minggu.
Ia menjelaskan tim yang beranggotakan 10 mahasiswa tersebut dinyatakan lolos seleksi sejak awal Juni 2023. P2MD bertujuan menumbuhkan kepedulian dan mengajak kontribusi mahasiswa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Biobriket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari biomassa dan dapat digunakan sebagai alternatif sumber EBTpengganti minyak bumi dan fosil.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2021 menyebutkan cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dan cadangan gas bumi mencapai 62,4 triliun kaki kubik.
Data itu, kata dia, dipastikan akan terus mengalami penurunan setiap harinya, sehingga diperlukan upaya mengatasinya,salah satunya dengan pemanfaatan energi biomassa yang bersumber dari tanaman nipah sebagai biobriket.
Tanaman nipah yang termasuk ke dalam jenis palmae merupakan salah satu potensi flora yang terdapat di Kampung Laut, Kabupaten Tanjab Timur, Provinsi Jambi, yang pemanfaatannyabelum maksimal.
Tim Unja, kata dia, akan melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pada warga Kampung Laut dalam pembuatan biobriket nipah.
Selanjutnyabiobriket nipah diharapkan mampu menjadi salah satu produk unggulan Kampung Laut dalam mengoptimalkan pemanfaatan tanaman nipah sesuai dengan visi perguruan tinggi yang berbasis agroindustri dan lingkungan.