redaksiharian.com – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Ukraina akan memutuskan kapan perdamaian dimungkinkan. Hal itu disampaikan Macron saat pertemuan puncak perdamaian di Roma.

Seperti dilansir AFP, Senin (24/10/2022), sejak awal konflik Rusia dan Ukraina, Macron berbeda dari para pemimpin Barat lainnya dalam mendorong agar pembicaraan tetap terbuka.

“Jangan biarkan perdamaian menjadi sandera bagi kekuatan Rusia,” kata Macron saat berpidato di awal pertemuan yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio, sebuah badan amal Katolik yang berbasis di Roma.

“Perdamaian itu mungkin, tetapi hanya mereka (Ukraina) yang akan memutuskan kapan mereka memutuskannya,” ucapnya.

Macron telah menghadapi kritik atas seruannya yang berulang-ulang untuk bernegosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia mengakui bahwa “menyerukan perdamaian hari ini bisa menjadi tak tertahankan bagi mereka yang memperjuangkan kebebasan mereka, dan memberi mereka perasaan dikhianati”.

Macron bersikeras bahwa perlu memiliki keberanian untuk menginginkannya, bahkan jika membayangkan perdamaian di masa perang adalah hal yang paling tidak terpikirkan. Tetapi itu tidak boleh dicapai dengan mengadopsi hukum yang terkuat.

Dia membenarkan dukungan Barat untuk Kyiv “sehingga pada titik tertentu rakyat Ukraina dapat memilih perdamaian…dalam istilah yang akan mereka putuskan”.