redaksiharian.com – isan bertajuk Graystacks karya pelukis Perancis, Claude Monet , dilempari kentang tumbuk oleh dua aktivis lingkungan pada Minggu (23/10/2022). Lukisan tersebut dipajang di Museum Barberini, Jerman.
“Jika sebuah lukisan – dengan lemparan #KentangTumbuk atau #SupTomat – diperlukan untuk membuat masyarakat ingat bahwa bahan bakar fosil membunuh kita semua: Maka kami akan mempersembahkan #KentangTumbuk di lukisan!” bunyi cuitan dari kelompok aktivis tersebut, dikutip dari AFP, Senin (24/10/2022).
Kedua aktivis tersebut langsung dibawa dan diperiksa oleh polisi.
Dilansir dari laman resminya, lukisan berangka tahun 1890 ini tidak mengalami kerusakan karena dilindungi oleh lapisan kaca.
“Saya lega bahwa lukisan tersebut tidak mengalami kerusakan dan kami akan memajangnya untuk publik tidak lama lagi,” kata Direktur Museum Barberini, Ortrud Westheider.
Karya seni yang merupakan bagian dari Hasso Plattner Collection ini akan dipajang kembali pada Rabu (26/10/2022).
“Walau saya memahami keprihatinan mendesak para aktivis dalam menghadapi bencana iklim, saya terkejut dengan cara mereka dalam menunjukkan tuntutan mereka,” tutur Westheider.
Menurutnya, masyarakat bisa melihat keterlibatan artistik yang intens dengan alam melalui karya para impresionis.
Selain itu, lukisan pemandangan yang menjadi bagian dari Hasso Plattner Collection, lanjutnya, dapat menginspirasi pengunjung untuk merefleksikan dan mempertanyakan hubungan mereka dengan lingkungan.
Untuk diketahui, Grainstacks atau Les Meules dilelang senilai 111 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2019.
Insiden pelemparan bahan makanan ke lukisan bersejarah oleh para aktivis bukanlah hal baru. Dilaporkan oleh , Sabtu (15/10/2022), lukisan legendaris Sunflower karya Vincent Van Gogh juga dilempari sup tomat kaleng oleh aktivis lingkungan beberapa waktu lalu.