RedaksiHarian – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan warga negara asing (WNA) yang memiliki intelektual tinggi, seperti peneliti hingga orang yang berpengaruh masuk dalam kriteria pemegang goldenvisa.
“Ada kriterianya orang-orang yang punya kapasitas intelektual yang tinggi, punya ‘researchers’, yang dari ‘top university’, orang-orang yang berpengaruh seperti (CEO) ChatGPT, Sam Altman,” kataLuhut saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Luhut menjelaskan orang-orang yang berpengaruh, seperti CEO OpenAI yang populer dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ChatGPT, Sam Altman, masuk dalam kategori pemegang goldenvisa yang sebentar lagi akan diberlakukan.
Menurut Luhut, Presiden RI Joko Widodo akan memberikan goldenvisa kepada Sam Altman karena sering berkunjung ke Indonesia.
“Presiden tadi juga, karena dia mau dan sering ke Indonesia, ya kita kasih,” kata Luhut.
Adapun penerbitan goldenvisa atau visa khusus untuk investor yang mau berinvestasi ke Indonesia ini diharmonisasikan lintas kementerian dan lembaga oleh Kemenko Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan.
Revisi peraturan pemerintah (PP) untuk kebijakan goldenvisa ditargetkan selesai pada satu pekan ke depan.
“Sekarang harmonisasi jadi lagi kita susun mengenai goldenvisa, saya kira mungkin dalam satu atau dua minggu ini selesai. Satu minggu lah,” kata Luhut.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan PP kebijakan goldenvisa dalam tahap finalisasi dan akan terbit usai ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Goldenvisa merupakan strategi terbaru dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk menggaet para investor asing ke Indonesia. Para pemegang goldenvisa nantinya mendapatkan izin tinggal di Indonesia selama 5 tahun atau 10 tahun.
Layanan goldenvisa itu dinilai menguntungkan Indonesia karena pemegang visa tersebut merupakan para investor yang menanamkan modalnya secara riil di Indonesia.