RedaksiHarian – Merananya nasib para pembalap Honda belum juga tamat setelah bencana yang mereka alami pada seri MotoGP Americas 2024.
Tiga dari empat pembalap berlogo sayap tunggal itu mengalami crash dan gagal finis di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu (14/4/2024) lalu.
Mereka yang jatuh satu per satu dimulai dari Johann Zarco, Takaaki Nakagami dan Joan Mir.
Sebuah hasil yang sangat miris bila mengingat COTA adalah salah satu sirkuit kekuasaan Honda saat masih diperkuat Marc Marquez dan tahun lalu pun juara lewat Alex Rins saat masih bernaung di LCR Honda.
Hanya Luca Marini, satu-satunya rider Honda tersisa di grid yang mampu menuntaskan balapan seri Americas kemarin sampai finis.
Akan tetapi, itupun tidak diakhiri dengan hasil yang bisa membuat berlega hati.
Pasalnya, Marini ‘hanya’ bisa finis di posisi ke-16.
Sebuah posisi yang sangat menyesakkan, karena satu langkah lagi dia bisa memastkan poin terakhir senilai 1 poin sebagai poin perdananya di musim ini bersama Repsol Honda.
Melihat betapa menderitanya Marini hanya untuk berjuang mendapatkan posisi ke-15 jelas sangat kontras dengan kehidupannya saat masih bernaung di VR46 Racing dan menunggangi Desmosedici GP.
Tahun lalu dia jadi runner-up di COTA.
“Saya berjuang habis-habisan untuk poin terakhir itu karena tahun lalu berjuang untuk tempat pertama,” kenangnya mengingat battle dengan Rins.
“Jadi saya mengerahkan segalanya tetapi untuk sekarang ini kami (Honda) sangat kesulitan dalam banyak hal,” tandasnya.
Kini satu-satunya jalan yang harus ditempuh Marini adalah hanya melihat data untuk meningkatkan segala upaya di seri-seri balapan ke depan.
Entah bagaimana, empat sekawan Honda memang sering berada di posisi paling belakang sejak awal musim ini bergulir.
Pabrikan Asaka, Jepang itu benar-benar kehilangan sesuatu yang membuat RC213V mereka sangat tertinggal dibandingkan lainnya, termasuk Yamaha yang sejatinya sama-sama menderita.
“Saya pikir akhir pekan balapan ini sangat penting bagi kami karena tahun lalu Honda bisa menang bersama Rins, sedangkan sekarang malah jauh sekali dari yang lain,” kata adik Valentino Rossi itu,
“Sehingga yang harus kami lakukan sekarang adalah membandingkan data dan memahami dengan baik. Ini akan sangat penting untuk seluruh insinyur Jepang untuk mengatasi permasalahan ini sesegera mungkin.”
“Tentu saja saya pun akan memberikan feedback dengan cara yang tepat karena menurut saya arah pengembangan kami sudah jelas. Hanya saja kami butuh waktu untuk menyiapkan bagian-bagian barunya,” tutup Marini.