redaksiharian.com – Kompetisi selancar (surfing) internasional Krui Pro 2023 di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, akan menghadirkan pertunjukan seni budaya Lampung selama sepekan penuh.
Atlet dan wisatawan mancanegara bisa menikmati aneka jenis kesenian, mulai dari lagu hingga tari tradisional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Lampung, Bobby Irawan mengatakan, Krui Pro 2023 tidak hanya sekadar kompetisi selancar.
“Acara ini juga menjadi panggung yang menggambarkan kekayaan budaya Lampung dengan megah,” kata Bobby di Bandar Lampung, Minggu (11/6/2023) malam.
Kompetisi ini, lanjutnya, menjadi momen untuk mengenalkan kebudayaan Lampung ke dunia internasional.
“Tiga kali sehari akan ada penampilan tarian dan lagu tradisional dari semua etnis yang ada di Krui,” ujarnya.
Menampilkan arak-arakan alam gemisekh
Bobby menerangkan, kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan, di antaranya tari kolosal bertema komoditas damar dan arak-arakan alam gemisekh.
“Arak-arakan ini akan menampilkan perlengkapan adat yang merupakan tradisi yang diwariskan dari nenek moyang. Alam gemisekh ini menjadi simbol penghormatan kepada tamu atau pengantin yang diarak,” terangnya.
Wistawan bisa melihat alam gemisekh yang terbuat dari kayu berhiaskan kain-kain dengan pola unik.
“Baik atlet surfing maupun pengunjung lain, bisa mendatangi berbagai pantai di Pesisir Barat selain Pantai Tanjung Setia . Atau mengunjungi Pulau Pisang, Kampung Tapis Sindi, Gua Matu, Angel Waterfall, repong damar, dan lainnya,” kata Bobby.
Dia menambahkan, acara ini bukan hanya sekadar ajang berselancar, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap pariwisata dan budaya Lampung.
Sebagai informasi, Krui Pro 2023 digelar mulai Senin (12/6/2023) hingga Minggu (18/6/2023) di Pantai Tanjung Setia.