redaksiharian.com – Masyarakat di Kota Malang, Jawa Timur beberapa hari ini disuguhkan pemandangan baru dengan adanya Lokomotif Lori di zona tiga, kawasan Kayutangan Heritage .
Ketika Kompas.com berkunjung pqda Sabtu (15/4/2023) malam, terlihat beberapa anak naik ke atas lokomotif untuk berfoto-foto.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, Lokomotif Lori ditempatkan di sana sebagai ikon baru untuk menambah spot foto di kawasan Kayutangan Heritage. Ikon tersebut tepatnya berada di dekat Monumen Chairil Anwar.
Menurutnya, Lori yang merupakan alat transportasi tebu bisa menjadi suatu hal untuk bernostalgia bagi para orangtua mengingat zaman dahulu.
“Itu untuk menambah ikon bahwa di Malang itu memang kotanya kota tua, sehingga orang-orang yang dulu menjadi mahasiswa di Malang itu, maka ketika kembali, Kayutangan saya kira bisa menjadi tempat yang memorial sekali, yang perlu didatangi,” kata Sutiaji pada Minggu (16/4/2023).
Sutiaji menyampaikan, penempatan Lokomotif Lori sudah diupayakan pada area yang aman dengan tidak mengganggu arus kendaraan.
Bukan di area trotoar yang ramai pejalan kami atau di tengah jalan tempat kendaraan berlalu-lalang.
“Saya tunjuk yang sekiranya jalurnya untuk itu, ya itu yang kosong tidak mengganggu arus kendaraan,” katanya.
Sempat jadi polemik
Disisi lain, keberadaan Lokomotif Lori itu sempat menjadi polemik publik dan warganet.
Penempatan ikon tersebut dinilai kurang tepat. Sebab, dahulu kawasan Kayutangan terdapat moda transportasi umum lain, yakni trem saat zaman kolonial Hindia Belanda.
Sehingga, replika trem dinilai lebih cocok untuk ditempatkan di kawasan Kayutangan Heritage.
Sebenarnya Pemkot Malang pernah memasang replika trem beberapa bulan lalu, yang lokasinya tidak jauh dari keberadaan Lokomotif Lori.
Namun, replika trem itu hanya tampak sederhana tidak seperti bentuk dan ukuran aslinya.