redaksiharian.com – Ajang Livin by Mandiri Indonesia 3X3 Tournament telah mencapai babak puncak yang akan diselenggarakan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, 26-27 November 2022.

Sebelumnya, Livin Mandiri 3×3 Tournament berlangsung di empat wilayah, yakni Jawa Barat, DI Yogyakarta-Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur.

Ajang tersebut merupakan turnamen basket 3×3 untuk usia 18-23 tahun.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama PT Supersport Sensation (SSS) International dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia ( PP Perbasi ).

Sebanyak 32 tim akan berpartisipasi dalam acara tersebut.

Partai puncak ajang Livin by Mandiri Indonesia 3X3 Tournament akan diselenggarakan pada 26-27 November 2022 yang berlokasi di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.

Direktur SSS, Azwan Karim, mengungkapkan bahwa dengan adanya ajang Livin by Mandiri Indonesia 3X3 Tournament ini dapat memajukan basket 3×3 di Indonesia.

“Tujuan utama kami membuat ajang seperti ini untuk youth development,” ungkap Azwan Karim pada konferensi pers, Selasa (22/11/2022).

“Sudah lebih dari 3.000 atlet yang sudah bertanding di acara kami sepanjang lima series ini,” sambungnya.

“Di Pulau Jawa, jika berbicara mengenai antusiasme basket ini sudah sangat tinggi. Tugas kami sebagai agregator ini adalah menumbuhkan ekosistem dan partisipan yang memang sudah ada,” lanjutnya.

Dirinya juga menyebutkan mengenai target untuk meningkatkan antusiasme basket 3×3 ini di wilayah lain.

Direktur SSS tersebut menyebutkan bahwa Bali dan Sumatera merupakan dua wilayah yang dimaksud.

“Antusiasme berikutnya mungkin bisa kami lebarkan ke pulan lain, targetnya antara Bali atau Sumater,” ungkap Azwan.

Turnamen bola basket 3×3 diselenggarakan untuk membantu Perbasi menemukan bibit talenta pebasket unggul di masa yang akan datang.

Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, juga mengungkapkan harapannya bahwa dengan adanya ajang tersebut dapat menambah jam terbang para talenta muda.

“Ini merupakan permulaan yang bagus setelah dua tahun Covid-19,” ungkapnya.

“Saya berharap ajang-ajang seperti ini banyak hadir karena menambah jam terbang para talenta muda untuk bermain,” sambungnya.

“Kami berharap di final ini akan menambah jam bermain dan juga para atlet yang terdaftar di FIBA, karena 3×3 untuk bermain di FIBA harus terdaftar dulu,” kata Danny Kosasih.

“Kalau peringkatnya tidak masuk ke dalam 10 besar, maka tidak bisa didaftarkan untuk bermain di FIBA,” tegasnya.

Pelatih timnas 3×3, Ali Budiansyah, menyebutkan mengenai peluang basket 3×3 di Indonesia.

“Saya yakin dua atau tiga tahun ke depan jika event ini masih berjalan, mungkin akan ada satu atau dua pemain putra ataupun putri yang akan ikut bermain di level internasional,” ungkap Ali Budiansyah.

“Jadi, grand final itu untuk 3×3 tahun depan tidak hanya nasionalnya saja, tetapi juga event internasionalnya juga. Talenta-talenta muda ini harus ada role model,” lanjutnya.

“Kami tidak boleh menatap ke nasionalnya saja, tetapi ke internasionalnya juga,” sambung pelatih timnas 3×3 itu.

“Memang butuh banyak pengorbanan, tetapi jika dilakukan bersama-sama pasti bisa,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.