redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Sikap Mark Zuckerberg terhadap postingan kontroversial yang diunggah Trump mengundang kecaman dari berbagai pihak. Yang terbaru, muncul gerakan #StopHateForProfit yang menuntut berbagai perusahaan untuk menarik iklan dari Facebook selama bulan Juli sebagai bentuk protes.

Gerakan #StopHateforProfit digalang oleh sejumlah kelompok hak sipil ternama seperti Anti-Defamation League, Color of Change, NAACP, Free Press, serta didukung oleh Sleeping Giants dan Common Sense.

The North Face, sebuah perusahaan pakaian olahraga, menjadi perusahaan besar pertama yang mendukung gerakan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa The North Face akan berhenti memasang iklan di Facebook sampai ada kebijakan yang lebih ketat dalam menangani konten rasis dan konten-konten negatif lainnya.

Tak lama setelah The North Face mengumumkan keputusannya, perusahaan perlengkapan outdoor Recreational Equipment Inc., yang lebih dikenal dengan nama REI, juga mengambil keputusan serupa.

“Kami menarik semua iklan Facebook/Instagram untuk bulan Juli,” ungkap perusahaan tersebut dalam sebuah cuitan di Twitter.

Perusahaan besar selanjutnya yang bergabung dalam aksi boikot adalah Upwork, sebuah platform global yang menghubungkan berbagai perusahaan dengan freelancer.

Selain ketiga perusahaan di atas, masih ada sejumlah perusahaan lain yang turut serta dalam gerakan boikot Facebook seperti Talkspace dan Braze. Bahkan CMO Braze, Sara Spivey, membuat sebuah artikel opini yang berisi ajakan untuk membatalkan iklan di Facebook.

Menurut pendiri dan CEO Common Sense, James P. Steyer, selama ini Facebook tumbuh menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia yang membiarkan penyebaran informasi yang menyesatkan dan pernyataan-pernyataan yang mengandung kebencian.

“Facebook sudah menolak untuk berhenti memprioritaskan profit daripada kesejahteraan masyarakat, tetapi para pengiklan bisa melakukannya, itulah sebabnya mengapa kami mendesak perusahaan-perusahaan untuk berhenti beriklan di Facebook sampai adanya perubahan-perubahan yang masuk akal di platform tersebut untuk melindungi anak-anak kita, demokrasi dan keadilan sosial kita di negeri ini,” ujar Steyer lebih lanjut.

Salah satu pendiri Sleeping Giants, Nandini Jammi, juga mengatakan bahwa seharusnya tidak ada satu pun perusahaan yang memberikan sepeser pun uang untuk beriklan di platform yang menyakiti orang-orang kulit hitam. [az/tn]

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA