RedaksiHarian – Di sisa lanjutan kompetisi Liga Voli Korea musim ini, Red Sparks disebut-sebut akan semakin kuat dengan para pemain yang ada.
Tim yang diperkuat pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi tersebut mendapatkan tenaga dari sang kapten tim.
Adalah Lee So-young yang menunjukkan perkembangan fisik yang semakin prima setelah turun di beberapa laga-laga terakhir.
Lee Sendiri sempat absen cukup panjang di mana dia tidak bisa membela tim besutan Ko Hee-jin itu pada putaran pertama.
Hal tersebut terjadi setelah dia menjalani masa pemulihan cedera bahu.
Pemain yang berposisi sebagai outside hitter tersebut baru mulai beraksi di lapangan saat kompetisi memasuki putaran kedua.
Dalam perjalanannya, Lee tentu masih memiliki kendala dalam melancarkan serangan atau membantu pertahanan Red Sparks.
Situasinya bahkan kembali kurang mengenakkan saat mengalami gegar otak usai bertabrakan dengan Megawati dalam sebuah pertandingan.
Sebagai kapten tim, Lee sendiri menyadari bahwa timnya saat ini sedang berada dalam situasi yang sulit.
Red Force masih belum bisa konsisten meraih kemenangan di mana mereka juga harus bekerja keras untuk mendapatkan tempat play-off.
Bagi pemain berusia 29 tahun itu, bukanlah hal mudah untuk berkompromi dengan diri sendiri ketika menorehkan hasil buruk.
“Ini bukanlah hal yang mudah untuk menerima kenyataan bahwa kami tidak bermain baik dan tidak menang,” imbuhnya.
Lee semakin sulit saat dirinya harus menerima fakta tidak bisa bermain seperti sebelum mengalami cedera.
Tak bisa dipungkiri bahwa perasaan itu sempat membawanya masuk dalam rasa frustrasi seiring rentetan hasil minor.
“Saya terus berkata pada diri saya sendiri, tidak apa-apa, tidak apa-apa, tapi itu hal yang sulit,” kata Lee.
“Itu membuat saya frustrasi, saya seharusnya tidak berharap untuk terlihat seperti sebelum menjalani operasi.”
“Saya memikirkan tubuh saya sebelumnya, sulit untuk menerima saya tidak bisa lagi bermain seperti biasanya,” imbuhnya.
Menyadari situasinya tidak sama lagi, Lee kini mencoba berupaya lagi guna menemukan sentuhan terbaiknya.
“Saat receive tidak sebagus yang saya kira, sepertinya saya butuh waktu yang lama untuk mengembalikan sentuhan terbaik,” ucap Lee.
“Saya menjadi lebih serakah dan membandingkan diri saya dengan sebelumnya,” imbuhnya.
Dorongan dari sang pelatih, Ko Hee-jin membuat Lee merasa semakin baik dan lebih rileks dari sebelumnya.
“Saya pikir dia (Ko Hee-jin) mengatakan kepada saya untuk menunjukkan lebih banyak lagi,” ucap Lee.
“Saya merasa lebih baik sekarang karena rasa sakitnya sudah hilang banyak dari sebelumnya.”
“Saya juga merasa lebih rileks setelah menyingkirkan pikiran lain dan saya merasa jernih,” imbuhnya.