RedaksiHarian – Anak-anak Red Sparks menunjukkan kepercayaan diri yang besar saat menjamu Hwaseong IBK Altos pada laga pembuka di putaran kelima Liga Voli Korea 2023-2024.
Red Sparks meraih kemenangan dengan skor 3-1 (30-28, 25-17, 23-25, 25-18) pada laga yang dihelat di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Kamis (1/2/2024).
Ini menjadi kekalahan kedua secara beruntun bagi IBK Altos dari Red Sparks yang merupakan rival terdekat mereka untuk memperebutkan peringkat empat.
Serangan sayap yang dijalankan trio Megawati Hangestri Pertiwi, Giovanna Milana, dan Lee So-young berjalan dengan sangat baik.
Ketiganya berhasil memborbardir pertahanan lawan yang dikenal memiliki pertahanan terkuat di musim ini.
Secara statistik, raihan blocking point IBK Altos memang lebih baik daripada Red Sparks dengan berbanding 14-7.
Akan tetapi, Red Sparks memiki banyak serangan yang lebih bervariasi, baik dari sayap, tengah, atau belakang.
Selain itu, serangan Red Sparks yang berhasil menembus penjagaan middle blocker lawan membuat pertahanan lawan kesulitan untuk mengembalikan bola.
Salah satunya adalah dua poin terakhir yang didapat Red Sparks pada set pertama.
Dua spike yang dilepaskan oleh Lee So-young gagal dikembalikan oleh lini pertahanan IBK Altos.
Trio Mega, Gia, dan Lee bahkan berhasil mengumpulkan 56 poin hanya melalui bola serangan saja bagi Red Sparks.
Sebaliknya, IBK Altos lebih bergantung kepada satu pemain saja untuk pos serangan yaitu Brittany Abercrombie yang mencatat 29 poin serangan.
Serangan yang kurang tajam menjadi penyesalan pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul, terutama pada set pertama di mana anak asuhnya sempat mencapai set point.
“Namun pada akhirnya, kami melakukan kesalahan pukulan dan memberikan poin kemenangan untuk lawan,” kata Kim Ho-chul, dilansir dari The Spike.
Di sisi lain, pelatih yang dikenal paling ekspresif di pinggir lapangan itu mengakui anak asuhnya sulit untuk terus bertahan dari gempuran serangan pemain Red Sparks.
Walau berkali-kali IBK Altos dapat menahan spike keras dari pemain Red Sparks, benteng mereka akhirnya jebol juga.
“Mereka (Red Sparks) memiliki serangan yang bagus di kedua sayap. Sulit bagi kami untuk melakukan blok dan bertahan,” ujar Kim.
“Kami tidak menyelesaikan serangan kami dengan baik dan itu adalah sebuah kesalahan. Set pertamanya mengecewakan,” ucapnya.
IBK Altos bukannya tanpa perlawanan. Mereka mencuri set ketiga lewat comeback usai tertinggal 3-11 di awal-awal laga.
Namun, momentum itu tak mampu dimanfaatkan pada set keempat hingga membuat IBK Altos harus menerima lima kekalahan beruntun sejauh ini.
“Saya pikir set ketiga seharusnya memberi pemain kami gagasan bahwa bahwa mereka dapat melawan dengan menyelamatkan setiap bola dan setiap poin,” ujar Kim
“Sayang sekali karena mereka menjadi frustrasi setelah ada hal-hal yang tidak berjalan dengan baik.”
“Saya juga banyak berbicara dengan pemain. Saya pikir ritmenya tidak kembali karena kami gagal menjalankan tugas kami,” ucapnya.
Selanjutnya, dia menyoroti kurangnya kemampuan mencetak poin dari pemain yang berposisi sebagai middle blocker dan outside hitter
“Saya terus memikirkannya. Kami juga banyak berlatih. Bahkan dengan berlatih keras, tingkat keberhasilannya menurun kurang bagus,” ungkap Kim.
“Saya pikir ini adalah masalah terbesar. Hal ini harus diselesaikan dengan cepat, dan penting bagi penyerang dan setter untuk bermain baik.”
“Bahkan meski bola dari setter buruk, penyerang harus memiliki kemampuan untuk menanganinya, dan setter harus mengangkat bola dengan lebih akurat.”
“Saya pikir dalam aspek ini kami kurang baik. Jika kami menjalankan komunikasi dan berkoordinasi, kami akan tampil lebih baik,” ujarnya.