RedaksiHarian – JungKwanJang Red Sparks tampil di bawah ekspektasi saat bertandang ke markas Incheon Heungkuk Life Pink Spiders untuk partai ketiga sekaligus penentuan dari playoff Liga Voli Korea.
Megawati Hangestri Pertiwi dkk. benar-benar dibuat kesulitan saat berlaga di Samsan World Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Selasa (26/3/2024).
Sejak set pertama, gap sudah tercipta saat Red Sparks sudah tertinggal tiga sampai empat poin hingga memasuki pertengahan laga.
Situasi serupa berlanjut ke set kedua di mana para pemain Pink Spiders terlihat sudah siap untuk meredam serangan-serangan dari Megawati dan Giovanna Milana.
Harapan Red Sparks praktis hanya terjadi pada set ketiga saat berhasil unggul dua poin pada technical time out pertama.
Akan tetapi setelah itu, performa kuat kembali ditunjukkan tim tuan rumah yang tampil cukup superior pada pertandingan ini.
Hal itu terlihat dalam catatan statistik pertandingan dari tiga penyerang Red Sparks yakni Mega, Gia, dan Kim Se-in.
Mega yang menyumbang poin terbanyak untuk Red Sparks dengan 16 poin mencatatkan tingkat keberhasilan yang cukup rendah 35 persen.
Adapun Gia dengan 12 poin dan rasio sukses 30,77 persen, sementara Kim Se-in hanya mampu memperoleh dua poin dengan rasio 20 persen.
Ko Hee-jin menyadari kelemahan anak asuhnya dan memberikan selamat untuk lawan.
“Selamat kepada Heungkuk Life yang telah melaju ke pertandingan kejuaraan. Penampilan lawan kami lebih baik,” kata Ko Hee-jin, dilansir dari STN Sports.
“Kami akan memperbaiki kekurangan dan membangun tim yang dapat menantang posisi yang lebih tinggi musim depan.”
Keberhasilan Red Sparks mencapai babak playoff sebenarnya sudah menjadi catatan tersendiri karena mereka akhirnya melakukannya lagi setelah tujuh tahun menanti.
Meski demikian, Ko Hee-jin mengharapkan hasil yang lebih baik.
“Kami seharusnya memberikan penghargaan kepada para penggemar atas dukungan mereka, tetapi kami tidak bisa melakukannya.”
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggemar,” ujar Ko.
Selain itu, pelatih berusia 43 tahun itu juga enggan mencari-cari alasan dengan kekalahan yang diterima anak asuhnya.
Red Sparks menghadapi playoff dalam keadaan pincang setelah kehilangan pemain piliar yaitu Lee So-young yang juga merupakan kapten tim.
Selain itu, middle blocker utama Jung Ho-young juga tidak bertanding sejak partai kedua playoff karena cedera yang dialami pada partai pertama.
Badai cedera yang melanda Red Sparks makin parah saat sang setter andalan, Yeum Hye-seon, mengalami masalah di tengah momentum kebangkitan tim hari ini.
“Saya tidak ingin mencari-cari alasan. Heungkuk Life mengungguli kami,” ucap Ko.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka, tetapi penampilan kami tidak sesuai dengan standar. Ritme kami hari ini bukanlah ritme kami sebenarnya. Itu tidak cukup.”
Bagi Ko Hee-jin, tidak ada yang harus disesalkan dari kekalahan ini. Dia menilai ada dua hal yang harus ditingkatkan yakni pertahanan dan receive.
“Tidak ada waktu untuk melihat ke belakang dengan penyesalan atas kekalahan tersebut,” kata Ko Hee-jin menambahkan.
“Namun, saya percaya bahwa bola voli putri dapat berkembang (tidak hanya berbicara soal Red Sparks) hanya ketika pertahanan dan penerimaan ditingkatkan.”
“Jika area tersebut tidak ditingkatkan, kita tidak akan bisa bersaing secara internasional.”
“Kita perlu bertumbuh di bidang tersebut. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjadi bibit bagi pertumbuhan bola voli putri Korea,” ujarnya.