RedaksiHarian – Situasi tim yang kerap jadi bulan-bulanan tim lain sepanjang musim ini, makin kacau.
Dalam masa-masa ketegangan akibat tren kekalahan hingga kasus perundungan oleh salah seorang pemain senior mereka, AI Pepper kini kehilangan nakhoda.
Kemenangan dramatis tim yang diperkuat Yasmeen Bedart-Ghani baru-baru ini atas Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass dengan skor 3-2, pada 23 Februari 2024 lalu, seolah tiada pengaruhnya.
Keberhasilan memutus rantai 23 kekalahan beruntun dalam satu musim nyatanya tidak membuat Kepala Pelatih mereka, Joe Trinsey dipertahankan.
Trinsey yang baru menjabat sebagai Kepala Pelatih untuk musim 2023-2024, justru dipecat.
Pelatih asal Amerika Serikat itu telah resmi berpisah dengan tim sebelum liga voli musim ini selesai.
Posisi pelatih kini diberikan sementara kepada Lee Kyung-soo yang juga menjabat sebagai Manajer Tim.
Lee sudah mendampingi AI Pepper latihan pada Senin (26/2/2024), dan melanjutkan sisa musim bersamanya.
Menurut laporan Sports Seoul, ada kekhawatiran Joe Trinsey belum mampu mengendalikan situasi di AI Pepper, baik secara personal maupun taktikal.
Selain itu ada ketidakpuasan dari sejumlah pemain dari cara melatih sosok yang pernah jadi Koordinator Teknis timnas voli putri Amerika Serikat itu.
Sebuah situasi yang amat kacau bila mengingat bahwa AI Peppers sedang menanti keputusan soal kasus perundungan yang akan dilanjutkan dengan sidang pada Selasa (27/2/2024) besok.
Terlepas dari itu, kekacauan di AI Pepper tampaknya sudah sering terjadi dalam tiga musim terakhir sejak mereka debut di Liga Voli Korea 2021-2022.
Ini ketiga kalinya mereka berganti pelatih setiap musim.
Sebelumnya juga sudah pernah ada dua pelatih lokal yaitu Kim Hyung-sil dan Aachen Kim Ah-hyeon alias Ahen Kim.
Saat ini AI Pepper terdampar di dasar klasemen dengan hanya mengemas 3 kemenangan dan 28 kekalahan, serta mengantongi 10 poin saja.