RedaksiHarian – Diperkuat oleh pemain Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, Red Sparks baru saja mengakhiri rentetan kekalahan beruntun mereka.
Hal itu didapat setelah tim besutan Ko Hee-jin tersebut meraih hasil manis menghadapi Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Menghadapi juara bertahan musim lalu itu, Red Sparks menorehkan kemenangan dengan skor akhir 3-1 (25-22, 20-25, 25-20, 25-23).
Kendati meraih kemenangan, hasil tersebut bukan jaminan bahwa permainan Megawati dan kolega sudah membaik sepenuhnya.
Sorotan datang untuk pemain asal Jember, Jawa Timur itu dalam pertandingan tersebut di mana dia menorehkan sedikit poin.
Megawati yang diturunkan sejak awal set pertama dan sempat diganti sebelum akhirnya bermain hingga tuntas hanya meraih delapan angka.
Raihan ini lebih sedikit jika dibandingkan dari laga sebelumnya melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Melawan salah satu kandidat juara musim ini tersebut, pemain yang berposisi sebagai opposite itu menghasilkan 11 poin.
Tidak bisa dipungkiri, pasang surut Red Force tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan yang dibuat pemain mereka sendiri.
Keunggulan yang sudah digenggam sejak awal laga mendadak harus sirna dan berujung hasil memilukan karena hal tersebut.
Para pemain pun acap kali menjadi kambing hitam atas hasil kekalahan yang didapatkan Red Sparks.
Terkait hal tersebut, Lee So-young sebagai kapten tim pun angka bicara terkait situasi timnya pada saat ini.
Bagi pemain yang berposisi sebagai outside hitter tersebut, voli merupakan olahraga tim yang tidak hanya bertumpu kepada satu individu saja.
Jika satu pemain kurang nyaman, maka besar potensinya hal itu akan menular ke pemain lainnya yang mengancam performa tim.
“Ada banyak pertandingan yang kami harus menelan kekalahan karena kami bermain berantakan,” ucap Lee, dilansir dari laman The Spike.
“Karena ini adalah olahraga tim, jika satu orang tidak nyaman maka hal itu akan menular dengan cepat,” tuturnya menambahkan.
Lee So-young pun sempat merasa putus asa atau frustrasi seiring kekalagan beruntun yang didapatkan Red Sparks sejak putaran kedua.
Hal tersebut membuat Red Sparks semakin tertinggal dari Hwaseong IBK Altos sebagai pesaing terdekat mereka untuk zona play-off.
Alih-alih tenggelam dan kecewa, dia mengapresiasi kinerja rekan-rekan setim untuk membalikkan keadaan dalam laga terakhir.
“Sebelumnya saya merasa putus asa dan marah besar,” kata Lee menjelaskan.
“Namun, teman-teman bisa mengubah hal itu menjadi hasil bagus dan segera mungkin meraih kemenangan,” imbuhnya.
Konsistensi Red Sparks akan diuji pada akhir pekan ini tatkala mereka berhadapan dengan GS Caltex Seoul KIXX.