RedaksiHarian – Laga dua tim terluka tersaji pada akhir putaran ketiga Liga Voli Korea 2023 yang melibatkan Red Sparks dan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Baik Pink Spiders dan Red Sparks datang menuju pertandingan ini dari situasi yang tidak menyenangkan yakni kalah di laga terakhir mereka.
Sebagai tuan rumah, Pink Spiders di atas angin untuk mengalahkan tim yang diperkuat pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi itu.
Tim arahan Marcello Abbondanza tersebut menumbangkan Red Sparks dalam laga empat set dengan skor 3-1 (25-17, 25-20, 13-25, 25-21).
Dengan kemenangan ini, Pink Spiders berhasil menuntaskan masa suram mereka setelah menelan kekalagan beruntun di dua laga sebelumnya.
Sementara itu, kekalahan ini semakin menjauhkan Red Sparks untuk mengejar posisi terakhir di zona play-off.
Megawati dan kolega juga memperpanjang tren buruk dengan selalu kalah dalam tiga laga beruntun yang mereka jalani.
Bisa mengakhiri periode buruk bersama Pink Spiders tentu menjadi hal yang menyenangkan bagi Kim Yeon-koung.
Dalam perjalannya mendapatkan hasil manis ini, penyerang legendaris Korea Selatan tersebut bermain dengan penuh emosi.
Ya, Kim tampak ekspresif dan emosional sepanjang menunjukkan permainannya di atas lapangan.
Outside hitter berusia 35 tahun itu tidak segan melakukannya meski hal itu dianggap cukup tabu di Korea Selatan.
“Tidak ada niat untuk itu, di Korea ada kalanya mengekspresikan emosi seseorang dengan cara ini dianggap salah,” kata Kim.
“Tapi saya pikir tidak apa-apa untuk mengekspresikan perasaan (jujur) itu selama Anda tidak menunjukkan kartu Anda.”
“Jika Anda tidak bisa mengendalikan emosi, itu akan menjadi masalah tetapi jika emosi Anda hilang dengan cepat, tidak masalah,” imbuhnya.
Kim menegaskan ekspresi yang dia lontarkan ketika berada di lapangan juga sebagai upayanya untuk mengarahkan lagi fokus rekan-rekannya.
“Saya juga berpikir itu membantu pemain lain untuk bisa lebih fokus,” kata Kim, dilansir dari Naversport.
Lebih lanjut, Kim menyebut bahwa rekan-rekannya tidak berada dalam kondisi yang prima.
Dengan jadwal padat di putaran ketiga, para amunisi Pink Spiders sulit untuk menjaga konsistensi mereka dalam mempertahankan puncak klasemen.
“Sejatinya para pemain mengalami pasang surut akhir-akhir ini dan mereka sedang tidak enak badan,” ucap Kim.
“Jadi saya kesal karena persiapannya sama, tetapi performanya tidak keluar,” imbuhnya.
Laga melawan Red Sparks merupakan laga yang penting di mana ini menjadi momen kebangkitan Pink Spiders yang menguras emosi Kim.
Dia bahkan sempat mendapatkan peringatan akibat luapan emosinya yang terlalu berlebihan.
“Saya pikir ini adalah pertandingan yang penting,” ucap Kim menjelaskan.
“Jadi saya melakuakn banyak pertemuan dan mempersiapkan diri dengan baik dan semua orang melakukan tugasnya dengan baik.”
“Saya pikir lebih baik mengungkapkannya daripada memendamnya, saya tidak mengerti mengapa saya dipanggil karena melakukan hal ini.”
“Saya merasa lebih baik bersikap loyal daripada harus memendam emosi,” imbuhnya.