RedaksiHarian – Pemain andalan tim nasional bola voli Thailand itu berhasil menunjukkan perkembangan yang positif saat kompetisi memasuki putaran ketiga.
Pada awal musim bahkan hingga putaran kedua, eks punggawa Jakarta Popsivo Polwan itu kerap mendapatkan kritikan dari sang pelatih.
Pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul, memiliki ekpektasi tinggi terhadap atlet berusia 30 tahun itu.
IBK Altos menggunakan kesempatan memilih pertama dalam draft pemain Asia untuk merekrut setter top di benua ini.
Selain itu ada faktor pengalaman dari Kim Ho-chul sebagai mantan setter.
Kim Ho-chul sangat memperhatikan posisi setter karena dianggap sangat penting dalam menentukan tingkat keberhasilan serangan.
Pada putaran pertama, penampilan IBK Altos memang cukup mengecewakan karena hanya meraih lima poin dari dua kemenangan dan empat kali kekalahan.
Salah satu kekalahan diderita dari Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang diperkuat opposite Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, pada laga pertama musim ini.
Meski begitu, IBK Altos berhasil menunjukkan peningkatan yang signifikan pada putaran kedua dan ketiga.
Mereka meraih 9 poin pada putaran kedua dan sudah mengemas 12 poin dari empat kemenangan pada putaran ketiga yang masih menyisakan satu pertandingan.
Kemenangan terkini diraih IBK Altos saat menjamu Gwangju AI Peppers Savings Bank di Hwaseong Gymnasium, Hwaseong, Korea Selatan, Selasa (19/12/2023).
Mereka berhasil meraih tiga poin penuh setelah menang dalam tiga set langsung dengan skor 3-0 (25-21, 25-23, 25-19).
Kim Ho-chul lantas memuji koordinasi yang lebih baik antara Pornpun Guedpard dengan pemain lainnya.
“Di awal musim, Pornpun dan rekan-rekan setimnya kurang kompak. Sekarang, dia dan para penyerang sudah sangat selaras,” kata Kim Ho-chul kepada Yunhap News.
“Karena perbedaan bahasa, sulit untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan di saat-saat genting di lapangan, tetapi itu bukan masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Guedpard menjelaskan bahwa dirinya memang perlu waktu untuk beradaptasi.
Guedpard terlambat bergabung dengan timnya terlambat karena masih harus membela Thailand pada turnamen kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.
“Saya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gaya permainan V-League,” kata pemain yang telah melanglang buana ke Liga Jepang dan Liga Rumania.
“Saya sekarang bekerja sama dengan baik dengan rekan-rekan saya di IBK Altos. Saya rasa saya tahu jenis bola seperti apa yang diinginkan oleh para penyerang.”
Soal kritikan dari pelatih dapat direspons dengan baik oleh Guedpard untuk membuatnya makin terpacu dalam menunjukkan kualitas permainannya.
“Pelatih Kim Ho-chul menekankan distribusi serangan dan umpan yang mengguncang pemain belakang dan lini pertahanan lawan,” imbuhnya.
“Nasihat dari pelatih sangat membantu saya dalam beradaptasi dengan V-League,” ujar Pornpun.
Adaptasi pemain yang pernah berkompetisi di Proliga makin terbantu karena memiliki dua rekan senegara yang juga bermain di Liga Voli Korea musim ini.
Mereka adalah Wipawee Srithong (Suwon Hyundai E&C Hillstate) dan Tanacha Sooksod (Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass).
“Saya sering berhubungan dengan Wipawee dan Tanacha dan saling menyemangati satu sama lain,” ujar Guedpard menutup.