RedaksiHarian – Baik JungKwanJang Red Sparks dan Heungkuk Life Pink Spiders sedang berada di luar target peringkat mereka masing-masing di klasemen Liga Voli Korea 2023-2024.

Pink Spiders, juara Liga Voli Korea empat kali dan langganan final di dua edisi terakhir, lengser dari puncak klasemen karena penampilan mereka jeblok di putaran ketiga.

Kalah tiga kali dalam empat laga terakhir, tim yang diperkuat legenda voli Korea, Kim Yeon-koung, terpaut empat poin dari pemuncak klasemen, Suwon Hyundai E&C Hillstate.

Sementara Red Sparks, berambisi menembus babak play-off untuk kali pertama sejak 2017, tertahan di peringkat lima, karena rentetan hasil kurang memuaskan.

Juga selalu kalah di dua laga terakhir, tim yang dibela pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, tertinggal tujuh poin dari GS Caltexx Seoul KIXX yang menempati peringkat tiga.

Untuk menembus play-off Liga Voli Korea, sebuah tim setidaknya harus mencapai peringkat empat dan terpaut tiga poin atau kurang dari tim peringkat tiga.

Padahal, dua tim ini tampil menjanjikan di putaran pertama dengan Pink Spinders merebut posisi puncak klasemen sedangkan Red Sparks bertengger di peringkat tiga.

Penghargaan pemain terbaik di dua putaran pertama pun berasal dari kedua tim yaitu Megawati di putaran pertama lalu Kim Yeon-keung di putaran kedua.

Apes, penampilan yang kurang stabil di tengah laga telah menjadi batu sandungan dan ini terlihat dalam laga terakhir.

Kekalahan 1-3 yang dialami Red Sparks dari GS Caltexx diwarnai hilangnya 12 poin beruntun pada set keempat yang membuat Megawati dkk. tertinggal jauh 9-19 dari semula unggul 9-7.

Di laga sebelumnya Red Sparks juga terkena ‘comeback’ lawan karena kalah walau sudah menang di dua set pertama dan mencetak match point di set ketiga.

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, sampai kehabisan kata-kata karena tak cuma sekali anak asuhnya tiba-tiba banjir eror saat tertekan atau bahkan ketika sudah unggul jauh.

“Para pemain terlalu cemas dan tertekan. Kami mencoba untuk memperbaikanya, tapi itu sulit,” keluh Ko Hee-jin soal masalah yang berlarut ini dilansir dari The Spike.

“Pemain harus melakukannya di lapangan. Para pelatih membantu sebaik mungkin, tetapi sulit karena ini selalu terjadi dalam pertandingan.”

Petuah lama memang mengatakan bahwa manusia tempatnya salah. Namun, salah terus-terusan tentunya tidak diharapkan, apalagi dalam situasi menang atau kalah.

Rasa frustrasi turut diperlihatkan pelatih Pink Spiders, Marcello Abbondanza. Jika di laga terakhir Red Sparks kehilangan 25 poin karena eror, Pink Spiders hampir mengalaminya 30 kali!

“Pertandingan yang buruk,” kata eks pelatih Fenerbahce itu setelah anak asuhnya mencetak 29 eror dalam satu laga saat kalah 1-3 dari Hyundai E&C, pesaing terdekat.

Seharusnya, Pink Spiders bisa mengambil alih puncak klasemen jika menang.

“Saya tidak tahu kenapa kami bermain seperti ini meskipun mereka kehilangan setter utama, dan saya tidak tahu apa alasannya,” tambah Abbondanza.

Ko Hee-jin dan Abbodanza hanya bisa berusaha agar tren buruk ini tidak terulang. Lebih-lebih memori serupa mengiringi sejarah pertemuan mereka musim ini.

Kekalahan Pink Spiders dari Red Sparks pada putaran pertama terjadi karena performa kuat mereka mendadak hilang setelah unggul 2-0 .

Bahkan pada set keempat Red Sparks mampu berbalik mendominasi pertandingan hingga unggul jauh 25-7.

Pada putaran kedua gantian Red Sparks yang kehilangan momentum. Mereka harus rela terkena revans Pink Spiders kendati sudah unggul 2-1 dan memimpin di set keempat.

Melihat ke belakang, siapa yang bermain lebih bersih yang akan menang jelang dua pertandingan beruntun di antara keduanya.

Red Sparks akan bertamu duluan ke markas Pink Spiders untuk laga terakhir di putaran ketiga pada Minggu (24/12/2023) pukul 14.00 WIB.

Empat hari berselang, Kamis (28/12/2023) pukul 17.00 WIB, gantian Red Sparks menjamu Pink Spiders untuk laga pertama putaran keempat.

Pertandingan Liga Voli Korea bisa ditonton secara langsung di SPOTV.

KLASEMEN LIGA VOLI KOREA 2023-2024

Sabtu (23/12/2023)