RedaksiHarian – Pink Spiders terus mengejar takhta puncak klasemen Liga Voli Korea 2023-2024 dengan memenangi laga akhir pekan, Minggu (7/1/2024).
Bagaimana tidak? Tim besutan Marcello Abbondanza tampil mengesankan melawan Gwangju AI Pepper Savings Bank.
Bertindak sebagai tim tamu, Pink Spiders menggilas juru kunci itu dengan skor 3-1 (23-25, 27-25, 25-16, 25-22).
Dalam pertandingan ini, andalan Pink Spiders, Kim Yeon-koung tampil menggila dengan menjadi pemain tersubur.
Outside hitter legendaris Korea Selatan tersebut mengemas total 27 poin dalam laga empat set melawan AI Pepper Savings Bank.
Pevoli 35 tahun tersebut menorehkan enam angka lebih banyak dari rekan setimnya asal Bosnia, Jelena Mladenovic.
Torehan itu berhasil mengerek peringkat Kim Yeon-koung dalam tabel persaingan top skor musim ini.
Kim kini sudah mengoleksi total 469 poin yang membuatnya bertengger di peringkat keenam pencetak poin terbanyak.
Dia kini bahkan sudah melewati pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi yang tampil bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu mengumpulkan total 453 poin di mana torehan tersebut mengantarnya menduduki peringkat kedelapan.
Adapun dari kubu seberang, Yaasmeen Bedart-Ghani menjadi tulang punggung dengan menorehkan sebanyak 22 angka.
Menelan hasil minor untuk kesekian kalinya tentu membuat Joseph Trinsey sebagai pelati AI Pepper Savings Bank kecewa.
Pria asal Amerika Serikat tersebut merasa para pemainnya belum mampu menuntaskan laga dengan baik.
Hal itu terbukti pada set kedua saat Park Jeong-ah sempat unggul empat angka atas Pink Spiders namun momen itu lenyap.
Ya, AI Pepper Savings Bank harus merelakan set kedua usai tumbang karena kalah saat beradu poin di deuce.
“Para pemain bertarung dengan baik dan bekerja keras, tapi mereka harus menyadari bagaimana merampungkan laga dengan baik,” ucap Trinsey.
Lebih lanjut, Trinsey juga menyoroti penampilan Kim Yeon-koung yang menurutnya memiliki peran sentral dalam kemenangan Pink Spiders.
Dalam menghadapi timnya, pelatih berusia 37 tahun itu merasa Kim memiliki sebuah jurus mematikan melalui servis akuratnya.
“Servis Kim Yeon-koung sangat bagus dalam situasi di mana kami tidak berada dalam rotasi tim yang kuat,” ucap Trinsey.
Tidak bisa dipungkiri, kegagalan meraih kemenangan pada set kedua telah membuat para pemain AI Pepper Savings Bank kena mental.
“Terlihat jelas di mana kami bisa mengangkat bola dan Pink Spiders menyadari siasat itu dengan baik,” kata Trinsey.
“Saat kami gagal memenangi set kedua, tingkat energi di sisi lapangan kami menurun drastis,” imbuhnya, dilansir dari The Spike.