RedaksiHarian – Bertandang ke Suwon Gymnasium, Sabtu (2/3/3034), Red Sparks mencetak kemenangan keenam beruntun dengan mengalahkan pemuncak klasemen sementara Liga Voli Korea 2023-2024, Suwon Hyundai E&C Hillstate.
Red Sparks mengalahkan Hillstate, 3-2 (23-25, 25-15, 16-25, 25-19, 15-10).
Hasil ini membuat tim asuhan Ko Hee-jin ini semakin mantap di posisi tiga besar dan semakin jauh dengan pesaing di bawahnya, GS Caltex Seoul KIXX sebanyak 10 poin.
Kolaborasi pebola voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, dan Giovanna Milana (Amerika Serikat) menjadi salah satu senjata Red Sparks.
Pada laga melawan Hillstate, Gia (sapaan akrab Giovanna Milana) mencetak 30 poin, sementara Megawati membukukan 29 angka.
Sebagai sesama pemain asing Red Sparks, keduanya juga akrab di luar lapangan.
“Saya benar-benar bahagia (tertawa). Sekarang, saya pikir tim kami memiliki harapan yang kuat bahwa kami akan mampu mengatasi situasi apa pun yang kami hadapi,” kata Gia dilansir dari The Spike.
“Kami memiliki chemistry dan kinerja tim yang baik. Ritme permainan kami sedikit goyah di set ketiga. Namun, mampu membalikkan keadaan. Saya berterima kasih kepada semua rekan satu tim,” ucap Mega menambahkan.
Mega tampil menawan dengan poin dari 11 servis beruntun pada set kedua. Torehan ini menjadi yang terpanjang kedua sepanjang penyelenggaraan Liga Voli Korea.
Sebagai seorang sahabat, Gia memuji dan mengacungkan jempol kepada Mega.
“Saya tidak ingat persisnya apakah itu tahun 2015 atau 2017, tetapi saya juga ingat melakukan servis berturut-turut dari 16 hingga 24 poin,” aku Mega,
“Namun saat itu, saya melakukannya di kompetisi domestik.”
“Saat kamu bertanding, kamu harus mendengar banyak cerita (tertawa). Saya fokus pada bola dan sedikit bingung dengan rotasinya,” kata Gia.
Mega lalu mengucapkan terima kasih kepada pemain berusia 25 tahun itu
Kemenangan enam kali beruntun Red Sparks sebagian besar disebabkan oleh peningkatan atmosfer tim.
Mega dan Gia lalu mengungkapkan rahasia yang menyebabkan performa dan kekompakkan tim meningkat.
“Saya rasa waktu yang dihabiskan untuk berbincang dengan para pemain sangat membantu. Bahkan ketika kami kehilangan ritme pada putaran ketiga,” ujar Mega.
“Kami mampu mendapatkan kembali ketenangan kami dengan tertawa dan bercanda satu sama lain,” ucap pemain 24 tahun itu.
Bahkan ketika penerjemah Kim Yoon-sol sedang menerjemahkan jawaban Mega ke dalam bahasa Korea, Mega dan Jia terus mengobrol tanpa henti seolah-olah untuk membuktikan bahwa jawaban di atas tidak bohong.
“Megha dan Gia memiliki ide yang sama. Selain itu, saya juga berusaha meningkatkan kekuatan di posisi masing-masing pemain yang perlu ditingkatkan,” kata Gia.
“Hasilnya,kami bisa menghadapi permainan dengan lebih serius dan lebih percaya diri.”
Sementara itu, Laetitia Moma Bassoko (Suwon Hyundai E&C Hillstate) tampil luar biasa.
Dia mencetak 44 poin dan menjadi rekor skor tertinggi pribadinya yang baru saja berkompetisi pada Liga Voli Korea.
Saat ditanya apakah sebagai sesama pemain asing dan senjata utama, kedua pemain tersebut juga termotivasi, kedua pemain tersebut mengakui penampilan MoMa sangat luar biasa.
Namun, kedua pemain tetap menjaga sikap tegas di lapangan.
“Saya sudah tahu kalau MoMA adalah pemain bagus. Namun, bola voli bukan hanya untuk satu pemain,” aku Mega,
“Daripada takut MoMA akan mencetak poin, saya terus memikirkan bagaimana kami bisa mengatasinya sebagai sebuah tim,” ujarnya.
“Bahkan jika MoMA mencetak poin saya harus segera melupakan momen itu dan lebih fokus untuk mencetak poin. Tentu saja, ada beberapa hal yang memotivasi saya, namun fokus pada tim adalah prioritas saya,” tutur Gia.
Sepanjang wawancara bentuk keakraban Mega dan Gia ditunjukkan dengan mereka saling bercanda dan meledek satu sama lain.
Selain latihan dan menjaga kekompakkan tim, Mega dan Gia mengaku mengonsumsi ginseng merah setiap pagi untuk menjaga kesehatan mereka.
Red Sparks selanjutnya akan menjalani laga dengan GS Caltex Seoul KIXX di Daejeon Chungmu Gymnasium, Kamis (7/3/2024), mulai pukul 17.00 WIB.