RedaksiHarian – JungKwanJang Red Sparks mengalahkan juara bertahan, Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass, dalam lanjutan Liga Voli Korea 2023-2024.
Red Sparks memetik kemenangan dengan skor 3-1 (25-22, 20-25, 25-20, 25-23) pada laga yang dihelat di Gimcheon Gymnasium, Korea Selatan, Senin (1/1/2024).
Pada laga kedua dari putaran keempat itu, Megawati mendapatkan jumlah umpan serangan yang cukup rendah sepanjang pertandingan.
Hal itu berdampak kontribusi Mega dalam menyumbangkan poin untuk Red Sparks.
Ya, untuk kali pertama Mega hanya mencetak satu digit poin pada satu pertandingan di Liga Voli Korea dengan 8 angka yang seluruhnya dihasilkan melalui serangan.
Peran Megawati sebagai juru gedor tim sedikit berkurang.
Bola serangan lebih ditujukan terhadap dua penyerang Red Sparks lainnya yakni Giovanna Milana dan Lee So-young.
Walhasil pada laga itu, Gia, sapaan akrab Milana, berhasil menyumbang poin terbesar untuk Red Sparks dengan total 30 angka.
Lee So-young selaku kapten menyusul dalam dalam aspek kontribusi poin dengan mencetak 25 poin. Lee paling banyak melakukan percobaan serangan dalam pertandingan.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, sejak awal sudah menginstruksikan Mega bahwa dia tidak akan mendapatkan banyak umpan.
Mega tampaknya lebih diplot sebagai umpan dengan dihadapkan dengan opposite lawan, Vanja Bukilic, yang berbahaya dalam blok karena postur yang tinggi.
“Formasinya, Mega head-to-head dengan Vanja Bukilic,” kata Ko.
“Jadi sejak awal saya bilang ke Mega kalau dia mungkin tak akan mendapatkan banyak serangan, tapi dia harus bertanggung jawab memaksimalkannya jika akhirnya mendapatkannya.”
Sepanjang laga Mega cuma melakukan 20 percobaan serangan, jumlahnya bahkan sama dengan yang didapat middle blocker tim, Jung Ho-young.
Sementara porsi umpan yang diberikan kepada Gia (46 percobaan) dan Lee So-young (51) hampir dua kali lipat daripada Mega.
Sisi positifnya, opsi Red Sparks dalam serangan menjadi lebih banyak. Gia dan Lee So-young pun dapat menunaikan tugas dengan serangan dengan baik dan cerdik.
Adapun Mega tampaknya masih perlu meningkatkan variasi serangannya karena masih cukup sering hanya mengandalkan power.
Dipecahnya pola serangan Red Sparks membuat pelatih Korea Expressway Hi-Pass, Kim Jong-min, merasa frustrasi karena strategi timnya tidak membuahkan hasil.
“Kami memilih Moon Jung-won untuk memperkuat pertahanan, tetapi kemudian bloknya pasti akan rendah.
“Barisan pertahanan seharusnya membantu area di mana bloknya rendah, tetapi itu tidak cukup untuk menahan lawan.”
“Kemampuan organisasi yang telah kami persiapkan tidak membuahkan hasil,” ujar Kim Jong-min.
Untuk pertama kalinya kalah dari Red Sparks, Kim Jong-min