RedaksiHarian – Megawati yang memperkuat Daejeon JungKwanJang Red Sparks awalnya tampil sangat mengesankan sepanjang putaran pertama dengan mendapatkan penghargaan pemain terbaik.
Akan tetapi performa Megawati mengalami penurunan mulai putaran kedua hingga putaran ketiga.
Penurunan yang dialami termasuk adalah permainan menyerang Megawati yang dianggap kurang bervariasi.
Media asal Seoul, Korea Selatan, Kukmin Ilbo menjelaskan bahwa gaya menyerang Megawati terlalu banyak hanya mengandalkan kekuatan.
Megawati bahkan dianggap menjadi bintang terbesar dalam sistem kuota pemain asing asal Asia yang baru diterapkan di Liga Voli Korea pada musim ini.
“Mega merupakan bintang terbesar yang dihasilkan oleh sistem kuota Asia yang pertama kali diperkenalkan di V-League musim in,” lanjut Kukmin Ilbo.
“Mega, pemain tertinggi di antara para pemain quarter Asia, dianugerahi penghargaan MVP di putaran pertama begitu ia memasuki panggung V-League dengan serangan yang memanfaatkan postur dengan tinggi yaitu 1.85cm dan skor servis yang dahsyat.”
Meski begitu, atlet asal Jember, Jawa Timur perlahan kembali menunjukkan penampilan terbaiknya sejak memasuki putaran keempat hingga saat ini.
“Penampilannya (Megawati) yang tampaknya tak terbendung (selama putaran pertama) terhenti di pertengahan musim,” tulis Kukmin Ilbo.
“Hal ini karena bermain dengan fokus pada pukulan keras memiliki efek sebaliknya.”
“Saat ia mengembangkan serangan yang berorientasi pada kekuatan tanpa gerakan tipuan, ia memiliki kelemahan karena pola serangannya menjadi sederhana, dan hal ini dengan cepat dikenali oleh tim lawan.”
“Pada bulan Oktober, saat putaran pertama digelar, ia (Megawati) mencetak lebih dari 20 poin, namun mencapai titik terendah dengan 8 poin dalam pertandingan melawan Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass pada tanggal 1 Januari bulan lalu,” tulis media yang berdiri sejak tahun 1988 itu.
Meski demikian, Megawati akhirnya mampu bangkit setelah pertandingan tersebut.
Apalagi Megawati menjadi salah satu pemain yang sangat diandalkan Red Sparks yang bertugas sebagai juru gedor untuk mencetak angka.
Pada laga terakhir Red Sparks kontra Suwon Hyundai E&C Hillstate, Minggu (4/2/2024) Megawati bahkan kembali menyumbang poin tertingi untuk timnya dengan total 31 angka.
Selain gaya bermain, media Korea tersebut melanjutkan bahwa Megawati sudah mampu berbaur dengan rekan-rekan setimnya yang disebutkan menjadi faktor terbesar.
“Tampaknya ia (Megawati) telah memulihkan kondisinya di ronde ke-5. Faktor terbesar dalam kebangkitannya adalah bergaul dengan rekan-rekannya,” lanjut Kukmin Ilbo.
“Ia telah mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dengan membentuk kombinasi ofensif yang kuat dengan pemain asing Giovanna Milana, dan juga beradaptasi dengan lemparan setter, Yeum Hye-seon.”
“Saat ini, ia mempertahankan performa yang sangat baik dalam indikator serangan utama dengan mencetak 559 poin (ke-6), tingkat keberhasilan serangan 43,46 persen (ke-4), dan poin servis per set 0,22 (ke-5).”
Selanjutnya, perjalanan Megawati bersama Red Sparks untuk benar-benar mengamankan posisi lolos ke babak semifinal play-off berlanjut ketika menghadapi Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada Kamis (8/2/2024).