RedaksiHarian – Pink Spiders harus menelan kekalahan pada pertandingan ke-17 mereka saat menghadapi pesaing terdekat yakni Suwon Hyundai E&C Hillstate pada Rabu (20/12/2023).
Tampil meyakinkan pada set pembuka, mereka harus kalah lewat dengan skor 1-3 (25-23, 23-25, 16-25, 20-25) pada laga yang dihelat di Samsan World Gymnasium, Incheon, Korea Selatan.
Hasil tersebut menjadi kekalahan keempat Pink Spiders sampai saat ini atau kekalahan ketiga yang mereka alami pada laga kandang.
Namun, tiga kekalahan yang diterima Pink Spiders harus mereka dapat pada lima pertandingan terakhir.
Padahal Pink Spiders memiliki skuad yang cukup mumpuni untuk kembali membawa pulang gelar juara Liga Voli Korea yang terakhir diraih pada musim 2018-2019.
Pada dua edisi terakhir, Pink Spiders sejatinya berhasil menembus sampai partai puncak.
Namun dua kali juga selalu kandas di final usai dikalahkan GS Caltex Seoul KIXX (2020-2021) dan Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass (2022-2023).
Pink Spiders memiliki duet antara dua pemain senior yang sudah memiliki banyak pengalaman di tim nasional Korea Selatan.
Adalah Kim Yeon-koung yang berposisi sebagai outside hitter dan Kim Su-ji yang berposisi sebagai middle blocker.
Kim Su-ji, atlet berusia 36 tahun itu sendiri baru didatangkan pada musim ini dari Hwaseong IBK Altos.
Meski begitu, itu tampak belum cukup untuk tetap menjaga konsistensi Pink Spiders yang sempat mencatatkan 10 kemenangan beruntun pada musim ini.
Pelatih Pink Spiders, Marcello Abbodanza, mengakui anak asuhnya tampil buruk pada laga melawan Hyundai E&C Hillstate.
“Saya tidak tahu harus berkata apa untuk mengungkapkannya. Terlepas dari tim lawan, saya pikir ada masalah di pihak kami.”
“Saya pikir ini adalah masalah pemikiran daripada bola voli,” katanya dengan ekspresi tegas.
Pada laga tersebut, pemain asing Pink Spiders yakni Jelena Mladjenovic mencetak poin terbanyak dengan total 27 angka. Kemudian Kim Yeon-koung dengan 22 angka.
Sementara di kubu Hyundai E&C Hillstate ada Laetitia Moma Bassoko yang mencetak 24 angka.
Meski mengalami kekalahan, Abbondanza enggan mencari kambing hitam terlepas hasil minor yang didapat.
Walaupun beberapa kombinasi antara setter dan penyerang tidak berjalan sesuai ekspektasi.
“Sepertinya sulit untuk menurunkan tiga setter. Kami harus mengerucutkannya menjadi dua pemain,” imbuhnya.
“Hari ini, pemilihan setter dan kualitas lemparan juga tidak bagus,” katanya.
“Saya bermain dengan dua orang dan menempatkan Kim Da-sol sebagai servis atau di belakang, tapi sepertinya tidak berjalan dengan baik.”
“Sulit untuk mengatakan bahwa itu adalah masalah setter. Performa kami sudah menurun bahkan sebelum Park Hye-jin (setter) masuk,” jelasnya.
“Hari ini adalah pertandingan kandang, tetapi sulit untuk terhubung di tengah, jadi kami tidak punya pilihan selain melakukan bola-bola tinggi. Permainan itu sendiri sulit,” kata Abbondanza.