RedaksiHarian – Liga Voli Korea 2023-2024 menjadi musim yang mengesankan bagi Red Sparks di mana mereka mampu menorehkan hasil yang tidak terduga.
Tim besutan Ko Hee-jin itu sukses mengakhiri penantian tujuh musim dengan lolos menuju babak play-off sebagai penghuni peringkat ketiga klasemen.
Keberhasilan Red Sparks tentunya tidak bisa dilepaskan dari sosok Megawati Hangestri Pertiwi yang menjadi salah satu legiun asing mereka.
Pemain asal Jember, Jawa Timur tersebut memang menunjukkan performa gacornya sejak pertama kali turun membela Red Sparks.
Pada laga pertamanya menghadapi Hwaseong IBK Altos, Megawati bahkan langsung keluar sebagai MVP atau pemain terbaik di pertandingan itu.
Hingga putaran keenam menyisakan satu laga lagi, pemain berusia 24 tahun tersebut masih menjadi amunisi tersubur Red Force.
Bagaimana tidak? Berbekal torehan 724 poin, Megawati masih nyaman menduduki peringkat ketujuh top skor musim ini.
Kiprah gemilang Megawati dalam musim debutnya di Liga Voli Korea menghadirkan apresiasi dari Ko Hee-jin sebagai pelatih Red Sparks.
Dalam sebuah wawancara dalam kanal Youtube SBS Sports, pria berusia 43 tahun tersebut menceritakan perjuangannya dalam mendatangkan Megawati.
Pemain berjuluk Megatron tersebut awalnya menjadi pilihan yang riskan bagi Ko Hee-jin karena belum memiliki rekam jejak yang mentereng.
Masuk dalam Asia Draft, Megawati harus bersaing dengan nama-nama berpengalaman lain seperti Porpun Guedpard dari Thailand.
Tak ayal, memilih Megawati menjadi bagian dari timnya membuat Ko merasa seperti sedang melakukan perjudian yang menentukan.
Pilihan tersebut jatuh bahkan hanya dengan Ko melihat aksi Megawati melalui rekaman video, bukan menonton langsung penampilannya.
“Megawati adalah pilihan saya, kami tidak memilihnya setelah melihatnya bermain langsung, tapi melalui video,” ucap Ko menjelaskan.
“Meski demikian, saya tidak yakin 100 persen pada awalnya, itu bersifat perjudian bagi tim,” imbuhnya.
Dengan pembuktian yang sudah ditorehkan di lapangan, Ko menilai bahwa Red Sparks sangat beruntung bisa merekrut pevoli Indonesia itu.
“Sekarang kita lihat, dari semua pevoli Asia, kami (Red Sparks) menjadi yang paling beruntun bisa mendapatkan Mega,” kata Ko.
Demi menghapus keraguan tersebut, Ko bahkan sempat terbang ke Kamboja untuk melihat aksi Megawati dalam hajatan SEA Games.
“Saya pergi ke Kamboja sehari sebelum uji coba, saya ingin melihat Megawati bermain secara pribadi untuk membuat keputusan,” tutur Ko.
“Menonton SEA Games di Kamboja, saya memperoleh keyakinan akan kemampuannya.”
“Namun sempat jadi pertanyaan, apakah dia (Mega) bisa menadji pilihan yang tepat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ko juga tak segan mendeskripsikan Megawati sebagai jimat keberuntungan bagi timnya dalam mengarungi musim ini.
Red Sparks sendiri sempat berada dalam tren negatif pada putaran kedua dan ketiga di mana mereka sulit meraih kemenangan.
Perlahan-lahan, misi kebangkitan sukses ditunaikan di mana mereka merebut tujuh kemenangan beruntun sejak akhir putaran kelima.
“Saya yakin Megawati akan sukses di dunia bola voli, kemampuannya sangat bagus dan banyak berkembang bersama kami,” ucap Ko menjelaskan.
“Satu kata buat Megawati? keberuntungan, dia jimat keberuntungan bagi kami, selain performa pemain lain juga luar biasa,” imbuhnya.