RedaksiHarian – AI Pepper menang 3-2 (23-25, 24-26, 25-22, 27-25, 15-9) saat bertandang ke marka juara bertahan, Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass, Jumat (23/2/2024) di Gimcheon Indoor Stadium
Yaasmen Bedart Ghani mencetak poin terbanyak untuk AI Peppers dengan 34 poin, diikuti Lee Han-bi (20 poin) dan sang kapten, Park Jeong-ah yang mencetak poin di momen krusial.
Park Jeong-ah dan MJ Phillips juga masing-masing mencetak 18 dan 11 poin, memimpin tim untuk memecahkan kekalahan beruntun mereka.
“Saya terus berbicara banyak dengan para pemain. Namun, seiring dengan semakin panjangnya kekalahan beruntun, ketegangan pun menurun,” kata kapten AI Pepper, Park Jeong-ah dilansir dari The Spike.
“Tetap saja, kami banyak berbicara dan memutuskan untuk melakukannya, dan saya pikir kami mendapatkan hasil yang bagus hari ini karena bahkan para pemain di zona pemanasan pun bermain dengan satu pikiran,” ucap Park.
“Saya menikmati kegembiraan kemenangan setelah 24 pertandingan. Ada teman yang menangis setelah pertandingan. Saya sangat menyukainya.”
Itu adalah pertandingan di mana kerja sama tim di lapangan lebih bersinar dari sebelumnya.
“Ada banyak tabrakan di lapangan, banyak bola jatuh ke lantai, dan banyak hal yang tidak diumumkan, tetapi menurut saya tidak ada hal seperti itu hari ini,” ujar Park.
“Semuanya melakukan bagiannya pada posisinya masing-masing,” ujarnya.
Kemenangan itu sangat berarti bagi tim yang saat ini tengah terkena skandal perundungan.
Salah seorang pemain senior di dalam tim disebut melakukan perundungan kepada dua juniornya yang telah hengkang.
Peristiwa keluarnya dua pemain ini yang memicu investigasi internal di tim Peppers Savings Bank.
Peppers Savings Bank mengirim pemberitahuan kepada Pusat Pengaduan Atlet pada 15 Februari lalu.
Federasi Voli Korea (KOVO) selanjutnya menggelar sidang pada Jumat (23/2/2024) pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 08.00 WIB.
Salah satu korban memberikan testimoni selama 25 menit sementara korban lainnya selama 40 menit sebelum pertemuan berakhir.
Adapun terduga pelaku telah memberikan pernyataan sebelumnya. Keputusan lantas ditunda ke sidang berikutnya pada Selasa (27/2/2024).
Sebagaimana diberitakan SPOTV News Korea, kasus perundungan ini segera dihubung-hubungkan dengan catatan minor Peppers Savings Bank sejak didirikan pada 2021.
“Kami baru saja menghadiri sidang KOVO atas pelanggaran hak asasi manusia pemain Pepper Savings Bank. Akibatnya, kami kehilangan tiga pemain saat ini,” aku Park.
“Pelatih juga mengatakan kepada saya untuk tidak mengkhawatirkan hal lain dan hanya fokus pada pertandingan hari ini. Makanya kami mampu memutus kekalahan beruntun hari ini,” tutur Park.
“Saya menjadi kapten di pertengahan musim. Itu sulit karena saya datang dengan status bebas transfer dan hasilnya kurang bagus. Teman-teman banyak membantuku, dan saya juga sangat mengandalkan (Chae) Suna.”
“Anak-anak baik dan banyak membantu saya. Saya memikirkan bagaimana hal ini bisa berlangsung selama ini, dan memang benar saya juga sangat stres.”
“Saya berharap saya bisa mendapatkan sesuatu bahkan jika saya kalah,” katanya, mengungkapkan rasa tanggung jawab atas kasus perundungan yang terjadi dalam tim.
“Orang yang saya andalkan ketika mengalami masa sulit adalah (Bae) Yuna. Saya juga banyak mendapat nasehat dari ibu yang selalu bersikap positif.”
Pepper Savings Bank sedang mengalami musim yang sangat keras dan Ada 5 pertandingan tersisa musim ini.
“Kami mengalami kesulitan karena terus menerus kalah meskipun saya mengatakan mari kita lakukan dengan senyuman dan bersenang-senang,” ucap pemain berusia 30 tahun itu.
“Saya harap hari ini akan menjadi kesempatan bagi kami untuk bermain bola voli sambil tersenyum satu sama lain.”