RedaksiHarian – GS Caltex sudah banyak kehilangan poin sejak putaran kelima Liga Voli Korea 2023-2024.
Posisi tiga besar yang sempat di tangan akhirnya juga sirna usai digusur oleh Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Lagi-lagi masalah utama mereka adalah terlalu mengandalkan satu pemain asingnya saja yakni Gyselle Silva dalam mencetak poin.
Silva kurang mendapatkan dukungan dari spiker lainnya yang seharusnya memiliki tugas yang sama sebagai juru gedor.
Sasaran kini tertuju kepada outside timnas voli putri Korea Selatan, Kang So-hwi.
Bagaimana tidak? Kang So-hwi yang diharapkan bisa membantu mengangkat performa tim justru ikut tenggelam.
Kang hanya mampu mencetak satu poin saja saat GS Caltex melawat ke markas Suwon Hyundai E&C Hillstate pada Rabu (28/2/2024).
Sebiji poin itu diraih melalui bola serangan dengan tingkat keberhasilan sangat rendah yakni 7,14 persen.
Hasilnya GS Caltex harus takluk lewat tiga set tanpa balas dengan skor 19-25, 21-25, 23-25.
Pelatih GS Caltex, Cha Sang-hyun, mengaku kecewa dengan penampilan atlet berusia 26 tahun itu.
“Tidak buruk selama latihan,” kata Cha Sang-hyun mengomentari penampilan Kang So-hwi seusai pertandingan.
“Pada akhirnya, seburuk apa pun kondisinya, pemain harus aktif bergerak di lapangan dan menunjukkan apa yang dimilikinya,” ujarnya.
“Jika Anda menilai hanya dengan melihat pertandingan hari ini, itu adalah penampilan yang tidak dapat dinilai.”
“Sebagai pelatih, saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan.”
“Saya rasa saya perlu banyak merenung untuk menjadi andalan tim dan andalan timnas,” ucapnya getir.
Padahal Kang So-hwi akan menjadi pemain dengan status bebas transfer pada akhir musim ini.
Pelatih menekankan seharusnya Kang mampu membuktikan untuk memberikan yang terbaik.
“Tidak peduli seberapa bagusnya orang-orang di sekitar Anda, Anda sendiri tidak akan menjadi bagus,” kata Cha.
“Bahkan jika ada dampak dari agen bebas, pada dasarnya Anda harus memainkan peran sebagai kartu as tim.”
“Ketika Anda bertemu dengan Hyundai E&C, bukan berarti So-hwi berjuang lebih keras daripada tim lain,” ujarnya.
“Namun, ketika Anda berpikir, “Apakah orang lain akan mengerti,” pasti akan ada tanda tanya tentang seberapa jauh Anda harus mengerti.”
“Jika Anda merasa tidak bisa mengatasinya, bukan ide yang buruk untuk pindah ke lapangan B. Saya menyaksikan pertandingan dengan perasaan campur aduk,” tutur Cha Sang-hyun.
Hanya ada empat pertandingan tersisa di musim reguler.
GS Caltex harus meraih poin sebanyak mungkin untuk memperkecil jarak dengan Red Sparks yang berada di posisi ketiga.
Kedua tim masih terpaut 8 poin, cukup nyaman bagi Megawati Hangestri Pertiwi dkk.
“Setelah selesai, ini akan menjadi musim yang tidak bisa kembali lagi,” kata Cha Sang-hyun.
“Kami mengatakan kepada satu sama lain untuk menyelesaikannya dengan baik. Kami mempersiapkan diri dengan baik, namun sangat disayangkan hal itu tidak terwujud dalam pertandingan.”
“Kami dapat bermain dengan tim mana pun jika kami dapat mengatasi pertahanan kami, tetapi itu tidak berhasil dan tim tidak berjalan dengan baik.”
“Saya pikir mereka harus lebih bertanggung jawab atas persiapan mereka,” ujarnya,.