RedaksiHarian – Awal yang buruk bagi Pink Spiders dalam memulai putaran pamungkas Liga Voli Korea.
Bertandang ke markas lawan di Chungmu Gymnasium, Daejeon. Korea Selatan, Sabtu (24/2/2024), tim yang diperkuat legenda voli Kim Yeon-koung itu harus kalah dramatis dari Red Sparks.
Pink Spiders kalah dengan skor 1-3 (23-25, 22-25, 27-25, 23-25).
Dengan rekor head-to-head mentereng tiap kali melawan Megawati Hangestri dkk, yakni empat kali menang dan cuma satu kali kalah, Pink Spiders seharusnya jadi tim yang lebih diunggulkan.
Apalagi mereka datang tren enam kemenangan beruntun mereka sejak menyapu bersih semua laga di putaran lima.
Kekalahan itu juga sedikit merusak momentum dari Kim Yeon-koung yang baru saja dinobatkan sebagai MVP pada putaran kelima.
Namun, yang lebih disesali sang pelatih tim yang bercokol di peringkat ke-2 klasemen, Marcello Abbondanza itu adalah performa anak didiknya saat kalah mental dan terlalu banyak melakukan kesalahan.
Berdasarkan data statistik, Pink Spiders melakukan kesalahan sebanyak 24 kali. Jumlah ini empat poin lebih banyak dari Red Sparks.
Artinya, setiap set mereka telah kehilangan 6 poin cuma-cuma.
Padahal, Kim Yeon-koung sudah berjuang habis-habisan, ia mencetak 30 poin pada laga tersebut. Tertingi di antara kedua tim.
Sayangnya, rekan-rekan setimnya tidak dapat memberikan dukungan yang mengimbangi.
“Menurut saya, kami kehilangan kontrol pada momen genting. Setelah bertahan, serangan balik kami tidak berjalan baik.”
“Kami banyak bermain di pertahanan dan punya peluang, tapi kami tidak mampu mengatur bola agar penyerang bisa memukul dengan baik,” analisisnya.
Beberapa hal yang paling disesali Abbondanza adalah umpan serangan Pink Spiders yang banyak tidak enak untuk para penyerang mereka.
Pelatih asal Italia itu pun enggan lebih banyak mengomentari terkait performa setter timnya sendiri.
Selain itu, kesalahan dari libeo Pink Spiders Do Su-been, juga sempat fatal ketika miskomunikasi di momen krusial hingga menguntungkan pihak Red Sparks.
“Saya tidak punya hal lain yang ingin saya katakan kepada setter seara terpisah. Usai pertandingan, saya akan masuk ke ruang ganti dan membicarakan tim secara keseluruhan,” tuturnya.
Abbondanza juga menegaskan bahwa kekalahan Pink Spiders dari Red Sparks juga tak lepas dari mental bertanding anak didiknya yang melemah, terkecual KIm Yeon-koung.
“Hasil kekalahan ini adalah sesuatu yang menyisakan penyesalan mendalam. Yang paling saya tidak suka adalah bagian mentalnya,” kata dia.
“Seharusnya, para pemain harus mencontoh Kim Yeon-koung saat dia berusaha memimpin pada bagian ini,” ujarnya.