RedaksiHarian – Red Sparks akhirnya berhasil memutus catatan empat kekalahan beruntun saat melawat ke markas Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Mereka memetik kemenangan dengan skor 3-1 (25-22, 20-25, 25-20, 25-23) dalam pertandingan di Gimcheon Gymnasium, Gimcheon, Korea Selatan, Senin (1/1/2024).
Raihan tiga poin penuh ini sangat penting untuk kembali menemukan kepercayaan diri skuad Red Sparks yang sudah banyak menelan pil pahit selama putaran kedua hingga putaran ketiga.
Usai tampil kuat di putaran pertama hingga sempat menempati peringkat tiga, Juara Liga Korea tiga kali ini mengalami paceklik dengan hanya menang 4 kali di 12 laga terakhir.
Faktor rapuhnya kepercayaan diri makin terlihat saat berkali-kali tim yang diperkuat pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, kalah meski sudah memimpin laga.
Pada putaran ketiga kekalahan menyakitkan dialami Red Sparks dari Hwaseong IBK Altos dan Suwon Hyundai E&C Hillstate Red Sparks karena gagal menang meski sudah unggul set 2-0.
Lee So-young lantas mengingatkan bahwa bola voli adalah permainan tim.
Sebagai kapten, pemain bernomor punggung satu ini memiliki tugas berat untuk tetap menjaga tim agar tetap bermain kompak dan dapat saling mengangkat moral.
“Karena ini adalah olahraga tim, jika satu orang menurun, hal itu akan mempengaruhi tim dengan cepat,” ujarnya.
Lee menganggukkan kepala saat berbicara tentang perannya sebagai penjaga moral tim.
“Pelatih ingin saya memainkan peran untuk menjaga agar tim tidak jatuh,” ucap atlet berusia 29 tahun itu.
“Saya lebih banyak menunjukkan emosi akhir-akhir ini. Saya pikir itu membuat para anggota tim lebih menyadari pentingnya hal tersebut,” imbuhnya.
“Kami masih memiliki beberapa pertandingan yang lebih penting, jadi kami tidak boleh kalah.”
“Saya mengambil peran yang negatif. Saya harus menjadi seorang pemimpin yang memimpin rekan setim saya,” tegasnya.
Lee bermain baik pada laga ini dengan mencetak 25 poin yang dihasilkan melalui 22 attack, 1 block point, dan 2 service ace.
Ini menjadi raihan poin tertinggi bagi Lee yang terpaksa melewatkan awal musim karena cedera bahu.
Lee juga baik dalam penerimaan bola dengan tingkat keberhasilan sebesar 45,95 persen. Adapun tingkat keberhasilan bola serangan Lee adalah 43,14 persen.
Namun Lee merasakan penyesalan karena tak mampu membantu tim sejak awal musim karena harus menjalani pemulihan.
Dia berharap tidak lagi mengalami cedera dan membantu Red Sparks untuk meraih kemenangan.
“Saya merasa menyesal berada di luar lapangan. Saya ingin membantu tim dalam beberapa hal, jadi saya mencoba memberi tahu mereka lebih banyak,” imbuhnya.
“Saya mencoba menceritakan semua yang saya ketahui tentang para pemain yang pernah saya hadapi sebelumnya.”
“Saya harap saya tidak terluka lagi. Keinginan saya adalah berada di lapangan untuk waktu yang lama dan saya tentu saja ingin menang,” ujar Lee So-young.