RedaksiHarian – Perjalanan Red Sparks pada fase reguler sudah mendekati babak akhir laga dengan Liga Voli Korea menyisakan tujuh pertandingan lagi.
Red Sparks sudah berada di posisi yang sangat menguntungkan untuk bisa lolos langsung ke babak play-off Liga Voli Korea.
Kemenangan 3-1 atas Gwangju AI Peppers Savings Bank pada Jumat (16/2/2024) membuat posisi Megawati Hangestri Pertiwi dkk di posisi yang aman untuk sementara ini.
Red Sparks sudah menyalip GS Caltex Seoul KIXX untuk menduduki peringkat ketiga pada papan klasemen dengan selisih dua poin.
Persaingan belum berakhir.
Selain masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak, GS Caltex akan menghadapi Red Sparks pada laga terakhir di putaran kelima.
Klub yang pernah menjuarai Liga Voli Korea selama sembilan musim beruntun itu akan menjamu Red Sparks pada Rabu (21/2/2024) pekan depan di Jangchung Gymnasium, Seoul.
Sementara GS Caltex masih menyimpan satu laga, Red Sparks diuntungkan karena memiliki waktu istirahat yang lebih banyak dibanding GS Caltex.
Tim besutan Ko Hee-jin tersebut setidaknya memiliki waktu lima hari menuju ke pertandingan penting kontra GS Caltex.
Adapun GS Caltex hanya punya waktu tiga hari.
GS Caltex baru menjalani pertandingan ke-29 musim ini dengan bertandang ke markas Hwaseong IBK Altos di Hwaseong Gymnasium, Hwaseong, pada Minggu (18/2/2024) besok.
IBK Altos jelas tak mau kalah. Mereka juga masih terlibat dalam persaingan untuk lolos ke play-off karena terpaut 7 angka dari Red Sparks.
Dengan hanya merebut peringkat empat dan menjaga jarak poin di bawah 3 dari tim peringkat tiga, tim bisa melanjutkan asa dengan babak semi play-off.
Selain itu, IBK Altos membawa misi balas dendam.
Pasalnya, pada pertemuan terakhir, IBK Altos takluk dari GS Caltex lewat pertarungan lima set meski sempat unggul 2-1.
Kemenangan juga diperlukan untuk mengangkat moral tim.
Pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul, akan mempersiapkan anak asuhnya sebaik mungkin setelah kekalahan dari Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada Kamis (15/2/2024) kemarin.
“Seperti yang saya katakan sebelum pertandingan, saya akan melakukan yang terbaik di setiap pertandingan,” kata Kim Ho-chul dilansir dari TheSpike.
“Saya sengaja tidak memikirkan apa yang akan saya lakukan atau apakah kami akan lolos ke babak play-off.”
“Jika kami hanya melakukan yang terbaik di setiap pertandingan, hasil yang baik akan datang dengan sendirinya,” kata Kim menatap laga melawan GS Caltex.
Situasi yang dihadapi GS Caltex tidak lebih baik.
Di fase krusial seperti ini, mereka justru cuma menang 1 kali dalam 4 pertandingan terakhir. Satu-satunya kemenangan pun tidak menghasilkan 3 poin penuh karena diraih dalam 5 set.
Momentum kini berada di Red Sparks. Meski demikian, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin menolak jemawa dan tidak menganggap remeh GS Caltex.
Apalagi GS Caltex memiliki senjata utama yang sulit dihentikan yakni pemain asing asal Kuba, Gyselle Silva.
Silva memuncaki klasemen top skor (822 poin) dan statistik akurasi bola serangan (46,2 persen) sementara di Liga Voli Korea musim ini.
Sebagai perbandingan, torehan Megawati yang memimpin perolehan poin di Red Sparks hanya 620 angka.
Memang, serangan GS Caltex terlalu berorientasi ke Silva sedangkan Red Sparks memiliki opsi yang lebih banyak baik dari penyerang lain ataupun quick dari middle blocker.
Mematikan Silva menjadi kunci. Ko Hee-jin akan mengerahkan tiga middle blocker terbaiknya seperti saat mengalahkan GS Caltex tiga set langsung pada pertemuan terakhir.
Red Sparks akhirnya berhasil mengalahkan GS Caltex pada putaran keempat setelah selalu kalah di tiga putaran pertama.
“Pertama-tama, kuncinya adalah bagaimana cara menghadang Gyselle Silva,” kata Ko Hee-jin.
“Jung Ho-young dan Park Eun-jin perlu melakukan blok dengan baik, tetapi Han Song-yi juga memiliki timing yang baik.”