Redaksiharian.com – Manajemen PSM Makassar memutuskan melepas pemainnya untuk musim 2022-2023 sementara kompetisi Liga 1 dibekukan. Skuad PSM Makassar akan ditutup hingga November setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya.

Seperti dikutip dari situs resmi klub, PSM Makassar memutuskan untuk memberikan cuti sementara kepada para pemainnya setelah memastikan dimulainya Liga 1 Indonesia di bawah rencana perbaikan sepakbola. Persatuan Sepak Bola Indonesia Atau sesuai dengan rencana yang disampaikan oleh PSSI, Kompetisi Liga 1 akan kembali digelar pada akhir November 2022. Alhasil, manajemen PSM Makassar memutuskan hengkang dari tim Oktober ini. Secara spesifik, mulai Jumat 14 Oktober 2022 hingga 1 November 2022, tim berjuluk Juku Eja akan mendapatkan roster. Pemain akan berkumpul kembali pada 2 November 2022 untuk persiapan lanjutan Liga 1 Indonesia.

Bahkan setelah para pemain dilepas, tim pelatih PSM terus menawarkan program latihan mereka sendiri. Para atlet akan terus dipantau untuk memastikan kebugaran tetap terjaga.

Performa PSM Makassar terbilang konsisten di kompetisi Liga 1 Indonesia. Saya tidak pernah kalah dalam 10 pertandingan.

PSM saat ini berada di peringkat ketiga dengan 22 poin. Yakob Sayuri dan kawan-kawan mencatatkan 6 kali kemenangan dan 4 kali seri.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS) dan Manajemen PSS Sleman Andywardhana meminta agar penilaian atas tragedi Kanjurhan diselesaikan sebelum kompetisi dilanjutkan untuk Liga Satu musim 2022-2023.

Andy mengatakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022, “Saya sangat mendukung penilaian penuh atas tragedi Kangjulhan karena ini adalah masalah kemanusiaan dan sangat penting. Sementara itu, Exco PSSI, anggota panitia pelaksana, mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral, karena TGIPF Guan Jurhan telah mengeluarkan rekomendasi dan kesimpulan.

Rekomendasi itu muncul sebagai kesimpulan atas laporan TGIPF tentang insiden stadion Kanjurhan Malang yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahd MD. Laporan itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi pada Jumat siang 14 Oktober 2022.

“Biasanya pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI. Tapi di negara yang memiliki landasan moral dan etika serta budaya yang luhur, sebagai bentuk tanggung jawab moral atas 712 korban tewas saat itu, sudah sepatutnya seluruh jajaran pimpinan PSSI dan komite eksekutif mengundurkan diri. Pada saat penulisan laporan ini, 132 orang telah tewas, 96 luka berat dan 484 luka sedang atau ringan, beberapa di antaranya dapat memiliki konsekuensi jangka panjang,” katanya kepada laporan TGIPF.