RedaksiHarian – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuanmengatakan pengangkatan Wakapolri dan Kabareskrimbisa meningkatkan kinerja Polri.
“Ini kejutan dari Pak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam upaya meningkatkan kinerja Polri agar semakin baik,” katanya di Jakarta, Senin.
Melalui telegram nomor 1393/VI/KEP/2023 tertanggal 2024, Kapolri mengangkat Komjen Pol Agus Andrianto sebagai Wakapolri untuk menggantikan Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang memasuki masa pensiun.
Posisi Agus sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) digantikan oleh Komjen Pol Wahyu Widada yang saat ini menjabat Kepala Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam).
Menurut Edi, Agus Adrianto layak menjadi Wakapolri karena selama jadi Kabareskrim memiliki banyak prestasi.
Agus dan anak buahnya berhasil mengungkap berbagai kejahatan mulai dari mengungkap sindikat narkoba internasional, kejahatan perbankan, hingga kejahatan lintas negara negara lainnya, katanya.
“Begitu juga dengan Wahyu Widada yang sudah malang melintang bertugas di bidang reserse. Wahyu Widada adalah penyandang Adhimakayasa 1991 untuk lulusan Akademi Kepolisian terbaik,” katanya.
Dengan begitu, kata Edi, Wahyu Widada bakal bisa meningkatkan kinerja reserse dan jajarannya agar semakin baik karena kinerja reserse kerap disorot dan tidak jarang dikritisi.
Selain itu, Kapolri juga mengangkat Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang saat ini menjadi Asisten Operasi sebagai Kapolda Sumatera Utara.
Edi mengatakan Agung Setia selama menjabat jadi Asisten Operasi Kapolri memiliki kinerja bagus termasuk saat menjabat Kapolda Riau.
Pergantian Wakapolri dan Kabareskrim juga diikuti dengan mutasi ratusan perwira lainnya baik ditingkat pusat atau wilayah.
Polri menerbitkan lima surat telegram Kapolri yang berisi mutasi 539 personel yang terdiri atas perwira tinggi, perwira menengah hingga perwira pertama.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin mengatakan dari 539 personel itu, 272 orang menjalani promosi, 104 personel untuk penyegaran, 41 personel untuk pendidikan, 30 orang penugasan, 83 personel pensiun, empat personel karena evaluasi jabatan, tiga personel karena sakit dan dua personel karena pengukuhan.