redaksiharian.com – Ada banyak alasan untuk diyakini bahwa cerita tahun lalu akan kembali terulang dengan sendirinya, di mana Xiaomi akan menjadi yang pertama untuk menghadirkan smartphone flagship di musim yang baru nanti.
Yang kita bicarakan ini adalah tentang Xiaomi 12, sebagai smartphone pertama dengan chipset Qualcomm Snapdragon 898. Meski memang ada banyak isu, beberapa pabrikan lain yang berupaya untuk bisa menjadi yang pertama menggunakan prosesor buatan Qualcomm itu.
Dengan potensi keuntungan yang sangat besar, jelas Xiaomi akan mati-matian mempertaruhkan untuk bisa menjadi yang pertama. Qualcomm Snapdragon 898 diyakini akan menjadi standar smartphone flagship di tahun 2022 mendatang. Lalu, bagaimana dengan ciri-ciri lainnya agar sebuah smartphone dianggap sebagai kelas flagship?
Jawabannya adalah layar, yang juga harus memungkinkan sebuah gadget memiliki fitur premium. Sumber yang diterima nesabamedia.com mengungkap bahwa Xiaomi 12 akan kembali mengandalkan panel AMOLED 2K untuk layarnya.
Kecepatan refresh, tentu juga akan ditingkatkan, tetapi Xiaomi tidak akan bereksperimen dengan kamera bawah layar di smartphone tersebut. Panel depan juga harus cukup standar agar tetap mengikuti zaman, tepi melengkung dan kamera depan di dalam sebuah lubang mini juga. Tentu saja, bezel di sekeliling layar juga harus berukuran kecil.
Ambisi Xiaomi 12 untuk dinobatkan sebagai smartphone kelas flagship sepertinya akan mendapatkan kendala pada masalah perlindungan kelembaban dan menggunakan kamera yang kurang mumpuni untuk pasar tersebut. Masih belum jelas apakah smartphone ini akan menawarkan dukungan optical zoom atau tidak.
Sejauh ini tidak ada keraguan bahwa untuk sebagian besar karakteristiknya, smartphone ini akan menjadi sebuah solusi yang menarik. Tetapi nasibnya akan sangat bergantung pada masalah harga. Apabila melihat kebijakan penetapan harga yang selama ini diambil Xiaomi, akan sangat sulit untuk mendapati bahwa smartphone itu akan memiliki harga yang lebih terjangkau di kelas tersebut.
Meski demikian, Xiaomi 12 hanyalah sekelumit dari sekian besarnya ambisi perusahaan untuk bisa menjadi yang nomor satu sebagai brand terbesar di dunia. Sebelumnya General Manager Lu Weibing mengungkap rencana perusahaan yang akan mengembangkan secara masif bisnis mereka di luar pasar Cina.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.