redaksiharian.com – Presiden Ukraina , Volodymyr Zelensky , tiba-tiba mendatangi garis depan pertempuran di negaranya, pada Selasa 23 Mei 2023. Kunjungan tersebut diketahui sebagai bentuk komitmen Volodymyr Zelensky guna mendukung pasukan Ukraina dalam bertempur melawan Rusia.

Volodymyr Zelensky secara pribadi mengumumkan kunjungannya itu melalui salah satu unggahan di platform Telegram.

Dalam pesannya, Volodymyr Zelensky menyampaikan tujuannya tersebut untuk memberikan ucapan selamat kepada para prajurit sebagai bagian peringatan Hari Marinir Ukraina .

Selain itu, dengan tegas, Volodymyr Zelensky ingin menunjukkan dukungannya kepada pasukan Ukraina yang berjuang di garis depan pertempuran.

“Dengan kehormatan, saya berdiri di antara para pahlawan kami, para pembela yang tangguh. Di garis depan ini, pada hari ini saya hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada prajurit-prajurit kami dalam peringatan Hari Marinir Ukraina ,” ujarnya dilansir Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Dalam unggahannya, Zelensky juga melampirkan foto yang menunjukkan dia memberikan penghargaan kepada para marinir dan berpose bersama mereka.

Foto tersebut menggambarkan momen bersejarah dimana Zelensky mengakui pengorbanan dan keberanian para tentaranya dalam menghadapi invasi Rusia yang dimulai sejak Februari 2022.

Konflik ini masih berlanjut dan kedua belah pihak terus saling klaim berhasil merebut wilayah di medan tempur.

Bakhmut, yang terletak di timur Ukraina , telah menjadi salah satu lokasi peperangan paling sengit selama konflik di wilayah tersebut.

Baru-baru ini, kelompok tentara bayaran Rusia yang dikenal sebagai Wagner Group disebutkan telah mundur dari Bakhmut karena ketakutan menghadapi pasukan Kyiv.

Akan tetapi, Wagner Group mengeklaim bahwa mereka menarik pasukan mereka setelah berhasil merebut Bakhmut sesuai dengan perjanjian yang dibuat dengan pemerintah Rusia.

Menurut klaim mereka, garda depan akan diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Rusia pada 25 Mei 2023 mendatang.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan bahwa tingkat pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina , telah menurun. Namun demikian, masih terjadi penembakan di daerah sekitarnya.

Kota Bakhmut memainkan peran penting dalam konflik di Donbas, khususnya bagi pihak Rusia.

Moskow telah lama berupaya untuk mengamankan kendali atas kawasan industri timur Ukraina tersebut.***