RedaksiHarian – Tak seperti timnas Indonesia, yang secara matematis tinggal butuh satu kemenangan lagi untuk maju ke ronde ketiga, kondisi timnas Malaysia lebih rumit.
Harimau Malaya tak bisa lagi menentukan nasibnya sendiri di Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada mulanya, peluang Malaysia untuk lolos tampak menjanjikan melihat sepak terjang dalam dua partai awal ronde kedua ini.
Malaysia menyapu bersih duel kontra Kirgistan (4-3) dan Taiwan (1-0) dengan kemenangan beruntun.
Sampai matchday 2, Dion Cools dkk mengumpulkan 6 angka.
Bandingkan dengan timnas Indonesia yang cuma memetik 1 angka dari dua partai perdana Grup F setelah ditekuk Irak (1-5) dan seri dengan Filipina (1-1).
Namun, kondisi kedua tim berputar 180 derajat ketika memasuki pertandingan ketiga dan keempat.
Rekor start Malaysia ambyar setelah melakoni duel back-to-back melawan Oman, tim dengan peringkat FIFA tertinggi di grup mereka (80).
Kuku dan taring Sang Harimau dibuat tumpul akibat dihajar Oman dua kali beruntun dalam interval 6 hari.
Skornya pun sama, yakni 0-2 ketika bertamu ke Muscat (21/3/2024) maupun sebagai tuan rumah di Kuala Lumpur (26/3/2024).
Pada tempat dan grup lain, timnas Indonesia secara luar biasa bangkit dengan dua kali menggebuk Vietnam, kandang dan tandang.
Kemenangan 1-0 di Jakarta jelas bukan kebetulan karena pasukan Shin Tae-yong justru meraih hasil lebih gemilang saat bertamu ke Hanoi dengan mencukur tuan rumah 3-0.
Setelah matchday 4 kelar, situasi Indonesia dan Malaysia pun jadi berkebalikan.
Tim Garuda menempati posisi runner-up Grup F dengan 7 poin, cuma kalah dari Irak sang pemuncak (12).
Asnawi Mangkualam dkk jadi berbalik unggul di atas Vietnam (3 poin) serta menjauhi Filipina (1).
Adapun Malaysia menghadapi persaingan sengit dengan Kirgistan dan Oman di Grup D.
Bermodal 6 poin, mereka tertinggal 3 angka dari Kirgistan dan Oman yang menempati dua teratas klasemen dengan 9 poin, sedangkan Taiwan sudah pasti gugur.
Bahkan kemenangan pada dua partai tersisa melawan Kirgistan (tandang) dan Taiwan (kandang) belum cukup.
Skenario grup ini menarik karena berpotensi melahirkan tiga tim yang sama-sama meraup 12 poin di klasemen akhir!
Malaysia pun harus melihat hasil rival lain dan membandingkan selisih gol akhir mereka.
Kim Pan-gon menganggap situasi rumit yang dihadapi timnas Malaysia bukan kiamat terhadap peluang mereka maju selangkah lebih dekat ke Piala Dunia 2026.
Namun, kompatriot Shin Tae-yong itu mengakui bahwa Harimau Malaya butuh bantuan keajaiban untuk lolos ke fase berikut.
“Kami masih memiliki dua pertandingan lagi. Kami masih punya peluang, tapi butuh keajaiban,” ujarnya di NST Online.
“Kami tak akan menyerah dan akan berjuang sampai akhir.”
“Ini bukan akhir dari dunia. Kami harus terus maju. Dua tahun lalu, kami peringkat 154 dunia dan sekarang nomor 132,” tutur Kim lagi.
Di tengah kritik publik Malaysia, sang pelatih meminta pasukannya dibiarkan menjalani masa tenang sebelum kembali terfokus pada jadwal berikutnya, Juni mendatang.
“Kita masih punya waktu. Kami bukan mesin dan memerlukan istirahat. Pemain juga butuh istirahat,” katanya.
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (klik tautannya)