redaksiharian.com – Mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) bernama Angeline Nathania (21) dibunuh secara sadis oleh guru les musiknya berinisial R (41). Korban dicekik hingga tewas kemudian jasadnya dimasukkan dalam koper dan dibuang di hutan Raden Soerjo, Kecamatan Pacet, Mojokerto .

Dekan Fakultas Hukum Ubaya Dr. Yoan Nursari Simanjuntak membenarkan mayat perempuan dalam koper yang ditemukan di hutan tersebut adalah AN. Pihak keluarga juga membenarkan bahwa jasad tersebut adalah AN.

“Universitas Surabaya membenarkan bahwa Angeline Nathania adalah mahasiswi Fakultas Hukum semester 6 angkatan 2020,” kata Yoan Nursari di Surabaya, dikutip pada, Jumat, 9 Juni 2023.

Yoan mengungkapkan AN merupakan mahasiswi yang dikenal baik. Ia tercatat memiliki Indeks Prestasi Kumulatif 3,27.

Fakultas Hukum Ubaya melalui Lembaga Bantuan Hukum siap mendampingi keluarga korban dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada polisi. “Semoga segenap keluarga dikuatkan atas berpulangnya Angeline Nathania,” kata dia.

Keluarga AN memutuskan untuk membuat laporan orang hilang setelah AN tidak diketahui keberadaannya sejak Rabu, 3 Mei 2023. Keluarga korban memutuskan untuk melaporkan ke Polrestabes Surabaya pada Jumat, 5 Mei 2023.

Setelah satu bulan pencarian, AN ditemkan dalam kondisi meninggal dunia. Berdasarkan informasi dari Polrestabes Surabaya, jasad AN ditemukan oleh petugas Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Gajah Mungkur, pada Rabu, 7 Juni 2023.

Ana Mariani (64), ibu AN, menceritakan kejadian ini berawal saat AN berpamitan untuk pergi kuliah. Diketahui ketika itu, AN tengah menjalani Ujian Tengah Semester, Rabu, 3 Mei 2023.

Ana Mariani mengatakan, anaknya ketika itu berangkat menuju kampus sendirian dengan memakai mobil Misubishi Xpander milik kakaknya. Setelah berpamitan, AN tidak kunjung pulang.

Awalnya, Ana Mariani tidak menaruh kecurigaan. Ia menyangka putrinya masih berada di kampus, mengerjakan tugas kuliah. Setelah dua hari tidak ada kabar, keluarga memutuskan untuk melaporkan ke polisi.

“Hilangnya tanggal 3 karena anak ini ndak kebiasaan enggak pamit kalau ke mana-mana. Kegiatan kuliah, pulang ya tepat waktu. ‘Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah’, perkiraan saya siang sudah pulang tapi kok enggak pulang-pulang. Saya pikir masih ada tugas kelompok,” ujar Ana Mariani kepada wartawan di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya.

Pihak keluarga terus mencari keberadaan AN dan berusaha bertanya kepada salah satu teman korban berinisial R yang belakangan diketahui merupakan pelaku pembunuhan . Ana menanyakan ihwal keberadaan anaknya kepada R. Tetapi R mengaku terakhir bertemu AN pada November 2022.

Keluarga korban sempat menaruh curiga dengan gerak-gerik R saat itu. Saat ditanya soal keberadaan AN, R menunjukkan gestur tidak nyaman.

“Katanya enggak tahu (keberadaan korban), terakhir ketemu November 2022. Dia mencurigakan karena saat ditanya gugup, badannya gerak-gerak semua. Tangan diputar-putar di baju,” ujar Ana.

Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Pasma Royce mengatakan pelaku pembunuhan pernah menjadi guru les korban. “Guru les,” kata Pasma di Mapolrestabes Surabaya.

Pasma juga menyebut ketika ditemukan Rabu, 7 Juni jasad korban AN dalam kondisi utuh. “Iya kondisinya utuh,” ujarnya.***