Penduduk kota di Jepang baratdaya dilanda kekhawatiran. Banyak monyet akhir-akhir ini sering menyerbu kota itu dan menyerang mereka.

Hewan-hewan liar itu tak sungkan menggigit dan mencakar. Beberapa di antara monyet itu bahkan berusaha merebut bayi, dan berkeliaran di sekolah-sekolah.

Sejak 8 Juli lalu, sudah 58 orang menjadi korban. Pemerintah kota Yamaguci akhirnya memutuskan untuk menyewa unit khusus untuk berburu binatang itu dengan senjata penenang.

Monyet-monyet itu tidak tertarik pada makanan sehingga berbagai jebakan yang dipasang tidak berhasil menangkap mereka. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan orang tua.

“Mereka sangat cerdas, dan cenderung menyelinap dan menyerang dari belakang, sering memegang kaki Anda,” kata pejabat kota bernama Masato Saito, Rabu.

Seekor kera Jepang, juga dikenal sebagai monyet salju, melihat ke mata air panas di lembah Jigokudani di Prefektur Nagano, barat laut Tokyo, Sabtu, 6 Maret 2021. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Seekor kera Jepang, juga dikenal sebagai monyet salju, melihat ke mata air panas di lembah Jigokudani di Prefektur Nagano, barat laut Tokyo, Sabtu, 6 Maret 2021. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Saito mengingatkan warga untuk berhati-hari. Menurutnya, “ketika berhadapan dengan monyet, jangan menatap mata mereka, buat diri Anda terlihat sebesar mungkin, seperti dengan membuka mantel, Anda lalu mundur setenang mungkin tanpa membuat gerakan tiba-tiba.”

Seorang perempuan diserang oleh monyet saat menjemur pakaian di beranda rumahnya. Korban lain menunjukkan jari kaki yang diperban akibat gigitan monyet. Banyak warga terkejut dan ketakutan melihat betapa besar dan gemuknya monyet-monyet itu.

Monyet yang meneror masyarakat adalah kera Jepang, jenis yang sering digambarkan sedang mandi dengan damai di sumber-sumber air panas.

Seekor monyet jantan, dengan tinggi 49 cm dan berat 7 kilogram ditangkap, Selasa (26/7) oleh tim dengan senjata penenang. Berdasarkan sejumlah bukti, monyet itu dipastikan sebagai hewan yang pernah melakukan serangan sehingga dihukum mati. Lebih banyak serangan dilaporkan setelah penangkapan itu.

Kera Jepang (atau Monyet Salju) berkumpul di sumber air panas di lembah yang tertutup salju di kota Yamanouchi, Jepang tengah 20 Januari 2014. (REUTERS/Issei Kato)

Kera Jepang (atau Monyet Salju) berkumpul di sumber air panas di lembah yang tertutup salju di kota Yamanouchi, Jepang tengah 20 Januari 2014. (REUTERS/Issei Kato)

Tidak ada yang terluka parah sejauh ini. Namun semua korban disarankan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ambulans kerap dipanggil dalam beberapa kasus.

Meskipun Jepang adalah negara industri dan perkotaan, sebagian besar tanah di kepulauan ini adalah pegunungan dan hutan. Serangan langka terhadap manusia oleh beruang, babi hutan, atau satwa liar lainnya pernah terjadi, tetapi umumnya tidak oleh monyet.

Sepertinya tidak ada yang tahu mengapa serangan itu terjadi, dan dari mana tepatnya monyet-monyet itu berasal masih belum jelas. ”Saya belum pernah melihat hal seperti ini sepanjang hidup saya,” kata Saito. [ab/ka]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.