redaksiharian.com – Korea Utara pada Jumat menembakkan peluru kendali balistik jarak dekat ke laut dekat pantai timur wilayahnya, menurut militer Korea Selatan.

Penembakan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian peluncuran yang dilakukan negara bersenjata nuklir itu.

Kantor berita resmi Korut, KCNA, mengutip pernyataan militer negara itu bahwa militer “mengambil langkah balasan kuat” setelah Korsel melakukan latihan penembakan artileri pada Kamis (13/10).

Peristiwa itu muncul setelah pada Kamis KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korut Kim Jong Un mengawasi peluncuran dua rudal jelajah strategis jarak jauh pada Rabu (12/10).

Peluncuran itu, kata KCNA, ditujukan untuk memastikan keandalan senjata nuklir pada unit-unit militer.

Peluncuran rudal yang kerap dilakukan Korut telah meningkatkan kekhawatiran bahwa negara itu sedang bersiap-siap melakukan kembali pengujian bom nuklir –untuk pertama kalinya sejak 2017.

Kepala staf gabungan (JCS) militer Korsel mengatakan rudal itu diluncurkan sekitar pukul 01.49 waktu setempat pada Jumat dari daerah Sunan dekat ibu kota Korut, Pyongyang.

Korut sepanjang tahun ini sudah menembakkan sedikitnya 41 rudal balistik.

Badan penjagaan pantai Jepang juga melaporkan bahwa Korut menembakkan benda yang bisa jadi merupakan sebuah rudal balistik, dan bahwa benda itu sudah jatuh.

Sebelumnya pada Jumat, militer Korsel mengatakan melepaskan jet-jet tempur ketika sekitar 10 pesawat militer Korut terbang dekat perbatasan yang memisahkan kedua negara.

Insiden itu terjadi ketika ketegangan meningkat terkait rentetan uji coba rudal yang dilakukan Korut.

Menurut JCS, pesawat Korut juga terlihat dekat bagian timur perbatasan Korut-Korsel.

JCS mengatakan Angkatan Udara Korsel melakukan aksi mendadak secara darurat dengan mengerahkan keunggulan angkatan lautnya, termasuk jet tempur F-35A.

Sumber: Reuters