redaksiharian.com – Korban tewas akibat gempuran udara oleh tiga jet tempur militer Myanmar terhadap acara perayaan berdirinya organisasi politik etnis minoritas Kachin , yang diwarnai konser musik, bertambah menjadi 80 orang. Para korban tewas termasuk para musisi dan artis lokal yang menghadiri konser musik tersebut.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (25/10/2022), Kachin merupakan salah satu kelompok pemberontak etnis yang kuat di Myanmar dan mampu memproduksi persenjataan sendiri. Kachin juga menjalin aliansi dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi yang dibentuk tahun 2021 lalu di Myanmar bagian tengah untuk melawan militer pemerintah.

Serangan udara mematikan itu terjadi pada Minggu (23/10) waktu setempat, saat perayaan 62 tahun berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO), yang mencakup konser musik, yang digelar di pangkalan yang juga digunakan untuk latihan militer oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) — sayap militer KIO.

Pangkalan yang menjadi lokasi perayaan itu terletak di dekat desa Aung Bar Lay, kota Hpakant — area pegunungan terpencil yang berjarak 950 kilometer sebelah utara Yangon, kota terbesar di Myanmar.

Hpakant juga diketahui menjadi pusat industri tambang giok terbesar di dunia dan paling menguntungkan, dari mana pemerintah dan pemberontak Myanmar mendapatkan pemasukan mereka.

Juru bicara Asosiasi Seniman Kachin, yang tidak disebut namanya, menuturkan kepada Associated Press via telepon bahwa sedikitnya 80 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka. Serangan udara itu terjadi pada hari pertama perayaan, yang dijadwalkan digelar selama tiga hari.

Disebutkan juru bicara Asosiasi Seniman Kachin bahwa awalnya dirinya mendengar ada 60 korban tewas, namun kemudian mendapatkan informasi terbaru dari sejumlah sumber yang menyebut korban tewas mencapai 80 orang.

Laporan outlet media lokal, Kachin News Group, menyebut pencarian awal di lokasi kejadian menemukan 58 jenazah dan pasukan keamanan pemerintah Myanmar menghalangi para korban luka untuk dirawat di rumah-rumah sakit setempat.

Kachin News Group dalam laporan terbaru menyebut lebih dari 20 jenazah lainnya ditemukan di lokasi kejadian, sehingga korban tewas kini mencapai 80 orang.

Para korban tewas dilaporkan mencakup para pejabat dan tentara Kachin, juga musisi serta pemilik bisnis tambang giok dan para warga sipil. Disebutkan juru bicara Asosiasi Seniman Kachin bahwa sedikitnya 10 tamu penting (VIP) dari militer dan kalangan pengusaha duduk di bagian depan panggung konser saat serangan udara terjadi.

Juru bicara itu menyebut jet-jet tempur militer menjatuhkan empat bom saat perayaan berlangsung pukul 20.00 waktu setempat. Ada sekitar 300-500 orang yang hadir dalam acara itu.

Detail serangan maupun jumlah korban sulit untuk dikonfirmasi secara independen.