redaksiharian.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mendukung penuh Organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO) dalam menciptakan olahraga yang bersih dari penggunaan zat terlarang.

“Kami siap untuk membantu IADO untuk mengampanyekan anti-doping dengan semangat ‘Prestasi Tanpa Doping’ dan ini akan dilakukan terus sampai tingkat kabupaten/kota,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Pusat Tb. Lukman Djajadikusuma dalam seminar anti-doping yang diselenggarakan IADO di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.

Langkah nyata KONIadalah dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan IADO.

“KONI Pusat konsen terhadap upaya-upaya dari IADO maupun WADA (Badan Anti-Doping Dunia) untuk membasmi doping di Indonesia. Bahkan KONI Pusat sudah membuat program yang dinamakan ‘Prestasi Tanpa Doping’. Kami bersama-sama IADO melakukan program-program edukasi di beberapa provinsi,” kata Ade Lukman, sapaan akrab Lukman Djajadikusuma.

Sebagai organisasi pembinaan olahraga prestasi, KONIakan melakukan edukasi kepada anggotanya, bahkan hingga tingkat kabupaten/kota. Menurut Ade Lukman, edukasi sangat diperlukan karena beberapa kasus doping terjadi tanpa disengaja.

“Harus lebih detail memberikan edukasi, kemudian dijelaskan apa-apa saja zat yang mengandung doping,” ujarnya menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, kerja sama juga dilakukan IADO dengan sejumlah induk cabang olahraga, meliputi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).

Kemudian, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), dan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia.