RedaksiHarian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menyusun dokumen rencana kerja untuk menyukseskan Program Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030.
Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bidang Energi Winarni Monoarfa di Gorontalo, Ahad, mengatakan penyusunan dokumen rencana kerja itu telah dimulai sejak bulan Februari dan kini hampir rampung.
“Penyusunan dokumennya itu kurang lebih sudah hampir selesai, sekarang sudah mencapai 80 persen, dan tadi gubernur juga sudah baca-baca secara ringkas, khususnya untuk daftar-daftar rencana kerjanya,” ucap Winarni.
Ungkapan Winarni disambut baik oleh Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya yang baru menjabat sejak 12 Mei 2023 tersebut. Winarni mengatakan usai membaca dokumen itu, Ismail meminta kepada sekretaris daerah (sekda) agar dapat diagendakan lagi pertemuan selanjutnya untuk melihat kembali dokumen rencana kerja itu.
“Alhamdulillah gubernur tadi responnya sangat baik. Tadi beliau juga menyampaikan kepada sekda kalau bisa nanti duduk bersama-sama lagi untuk melihat ini, sehingga semua usulan dapat diakomodir dalam rencana kerja, termasuk untuk dukungan anggarannya juga,” kata Winarni.
Perwakilan tim penyusun dokumen rencana kerja FOLU Net Sink yang hadir bersama mantan Sekda Provinsi Gorontalo tersebut mengatakan dalam proses penyusunan dokumen itu yang tersisa adalah pelaksanaan loka karya ketiga yang akan dilaksanakan di Jakarta pada awal Juli mendatang.
Tim penyusun dokumen rencana kerja Abdul Samad Hiola menambahkan penyelesaian dokumen akan dibawa ke Jakarta setelah rampung, namun sebelumnya harus melakukan loka karya dan pembahasan secara internal.
“Jadi setelah pertemuan hari ini, dokumen yang kami serahkan tadi masih akan diverifikasi dulu oleh teman-teman di daerah, untuk direvisi lagi apabila ada hal-hal yang perlu ditambahkan atau dimasukkan,” ujarnya.
Tim penyusun dokumen rencana kerja tersebut adalah akademisi yang berasal dari tenaga ahli nasional dan tenaga ahli lokal. Tenaga ahli nasional adalah Taufiq Trihermawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan tenaga ahli lokal ada Abdul Samad Hiola dari Universitas Gorontalo (UG) serta Iswan Dunggio dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Program FOLUNet sink 2030 dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengendalian perubahan iklim.