redaksiharian.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) mendorong desa-desa unggulan di Indonesia untuk mengadopsi program Smart Fisheries Village (SFV) pada PenasXVI2023.
Kepala BRSDM I nyoman Radiarta mengatakan Penas adalah wadah yang tepat untuk mempromosikan program prioritas berbasis ekonomi biru dari KKP.
“Melalui lima program, kami BRSDM KP mencoba mengimplementasikannya melalui Program Strategis BRSDM KP yakni SFV dan Vocational Goes to Actors (Voga) dengan menghadirkan Mini SFV dan Balai Pelatihan SFV,” ujar Nyoman dalam Bincang Bahari KKP di Jakarta, Selasa.
Adapun gelaran Pekan Nasional (Penas) XVI 2023 berlangsungdi Padang, Sumatera Barat pada 10-15 Juni 2023.
Mini SFV yang KKP hadirkan pada Penas XVI 2023 mengadopsi pertanian dan perikanan serta komoditas lokal yang disebut minapadi atau mina holtikultura.
Selain itu, terdapat Balai Pelatihan SFV yang menyajikan saung tematik berisi coaching clinic dalam hal budidaya, pengolahan produk, kesehatan ikan, dan beragam materi terkait lainnya.
Balai Pelatihan SFV juga akan mengakomodir Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) dan Kampung Perikanan Budidaya (KPB), yang merupakan salah satu Program Prioritas KKP
KKP juga memeriahkan Penas Petani Nelayan XVI 2023 melalui kegiatan humaniora berupa lomba mewarnai, menggambar, kuis berhadiah, dan kegiatan menarik lainnya, yang bertujuan untuk menyosialisasikan Program Strategis BRSDM serta Program Prioritas KKP.
“Dengan hadirnya Mini SFV dan Balai Pelatihan SFV, tentunya kita berharap hal ini dapat menjadi satu percontohan dan pengungkit ketersedian pangan untuk masyarakat, pangan untuk desa, dan pangan untuk keluarga,” kata Nyoman.
SFV sudah berhasil diimplementasikan BRSDM KP di beberapa lokasi, contohnya di Desa Panembangan, Banyumas, dan sudah terbukti dapat memberikan pengungkit ekonomi, tidak hanya dari sisi perikanan ataupun pertanian tapi juga dari sisi pariwisata.
Sementara itu, Kepala Kesekretariatan Panitia Penyelenggara Penas Petani Nelayan XVI Hermanto, menuturkan bahwa melalui Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) diharapkan ada peran besar KKP bersama Kementerian Pertanian secara bersama mendukung kegiatan KTNA.
Pihaknya juga berharap KTNA terlibat dalam hal penyusunan kebijakan KP dan menjadi mitra dalam hal apapun berkait dengan sektor KP.
“Melalui Penas kita harap terwujud peningkatan kompetensi SDM, sehingga petani dan nelayan dapat lebih berkembang dan mandiri untuk dapat meningkatkan usaha, bisnis dan menguasai teknologi,” kata Hermanto.