redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia– Seorang talent creative di Wilayah Telkom Indonesia Regional Jawa Tengah, Galuh Puteri Pangesti, telah mencatat segudang prestasi. Sejak umur belia, perempuan berusia 24 tahun ini gemar mengikuti perlomban di berbagai bidang.

“Dari SD tuh udah seneng ikut lomba, baik olahraga, seni, maupun akademik. Tapi, pas SD masih random semuanya aku ikut semua gitu. Dulu banyak banget koleksi piagam soalnya yang bisa disimpan ya piagam, untuk medali dan piala disimpan oleh pihak sekolah,” jelas Galuh dikutip dari keterangannya, Jumat (14/10/2022).

Hingga di tingkat SMP, Galuh mengaku terus mengikuti beberapa ajang perlombaan. Hanya saja kegiatan itu mulai difokuskan dalam bidang olahraga, yaitu pencak silat dan bola voli.

Namun, takdir berkehendak lain. Dia mengalami kecelakaan berat usai menyelesaikan pendidikan SMP. Karena kecelakaan itu, ia berpikir tidak akan bisa lagi melakukan aktivitas favoritnya.

Meski demikian, dia dengan semangat dan niat yang kuat terus mencari tahu olahraga yang ramah untuk penyandang disabilitas.

“Aku cari-cari olahraga apa ya kira-kira, yang cukup ramah buat aku yang masih newbie jadi penyandang disabilitas dan ketemulah renang. Dari situ aku belajar dari 0 banget, karena jujur dari kecil nggak pernah bisa renang,” terangnya.

Setelah ia mahir berenang, Galuh kemudian bergabung dalam salah satu klub di daerah Solo. Perlahan tapi pasti, ritme kehidupan yang lama kembali dan kejuaraan demi kejuaraan diikuti hingga banyak mengukir prestasi.

Puncaknya, Galuh mendapat medali perunggu kejuaraan renang yang diselenggarakan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia 2017 dan dua medali perak di Pekan Paralympic Provinsi Jateng 2019.

Waktu terus berjalan hingga Galuh harus menatap episode hidupnya yang baru yakni memasuki dunia profesional. Jauh di dalam lubuk hati, Galuh menyadari tidak akan mudah bagi dirinya untuk bisa menjadi orang kantoran.

Namun, rasa pesimis tersebut mau tidak mau harus dilawan. Layaknya para pencari kerja lainnya, Galuh pun mulai menebar CV-nya ke berbagai perusahaan, termasuk ke Telkom untuk menjadi calon agent 147.

Tak disangka, lamarannya ke Telkom Jawa Tengah sebagai calon agent 147 berproses hingga proses wawancara.

Pada saat proses wawancara, ia menyatakan memiliki keahlian lain di bidang kreatif, seperti Adobe Family, desain, hingga editing video. Akhirnya, Galuh pun masuk ke dalam tim design dan sejak 2018 dia diberikan mandat untuk mengomandoi Divisi Kreatif Telkom Regional Jawa Tengah.

“Aku kadang masih suka tanya sama diri sendiri, beneran nggak sih aku dipercaya oleh IndiHome untuk kerja di sini? Kok mereka percaya ya sama aku buat ngasih kerjaan ini? Karena jujur kepercayaan yang mereka kasih buat aku itu salah satu hal yang bikin aku ingin kasih kualitas pekerjaan yang bagus terus,” tegasnya.

Meskipun menjalani kehidupan profesional yang sibuk, dia mengaku tetap meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang disukainya seperti berolahraga. Selain berenang, dia juga gemar olahraga tinju.

Menurut Galuh, tinju bisa mengeluarkan energi negatif yang bersarang di tubuhnya. Selain itu, Galuh juga suka membaca buku, khususnya cerita-cerita wayang.

Galuh bercita-cita mempunyai Art Gallery yang bisa digunakan semua orang dengan gratis.

“Ini menjadi salah satu cita-cita saya agar siapa pun bisa menikmati dan memandang hasil karya seniman-seniman keren di dalamnya,” kata Galuh.

Meski sempat merasa sangat terpuruk dan berputus asa, ia mengakui masih cukup beruntung berkat kehadiran orang-orang terdekatnya.

“Bersyukur banget selalu dipertemukan dengan orang-orang baik, yang selalu kasih aku ruang dan kesempatan buat nyoba banyak hal-hal baru dan selalu percaya kalau aku bisa ngelakuin semuanya, bahkan dengan keterbatasan yang aku punya,” lanjut dia.

Selain itu, teman-teman kerja pun selalu mendukung dan mempercayainya sehingga ia merasa bersyukur dan selalu ingin menghasilkan pekerjaan yang paling memuaskan. Apresiasi khusus tentang dukungan kerja perlu disematkan pada rekan-rekan kerjanya di Telkom Regional 4 Jawa Tengah.

Galuh mengaku tidak ada diskriminasi sejak bergabung di Telkom Regional Jawa Tengah pada Desember 2017 lalu. Dia juga mengaku selalu mendapatkan apresiasi jika melaksanakan tugas dengan baik.

“Peluang untuk berkembang secara adil baik dari kesetaraan gender dan disabilitas merupakan nilai luhur yang dipegang Telkom. Begitu juga dengan nilai empowering society di lingkungan kerja yang sudah diterapkan IndiHome sebagai bagian dari TelkomGroup adalah membuat lingkungan kerja yang saling care, collaborate, dan contribute,” terang Galuh.