2 menit

Soedjono Hoemardani merupakan salah satu dari segelintir orang yang mampu membuat Soeharto meneteskan air mata. Bagaimana bisa? Cari tahu jawabannya di sini!

Soeharto memiliki julukan yang cukup terkenal, yakni The Smiling General.

Julukan tersebut disematkan kepada Presiden Indonesia kedua lantaran raut wajahnya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan.

Hal ini membuat publik tidak mengetahui bahwa ada satu momen yang membuatnya menangis.

Momen tersebut berkaitan dengan jenderal TNI yang juga sahabatnya, Soedjono Moerdani.

Melansir jatim.tribunnews.com, simak kisah selengkapnya berikut ini!

Momen Langka Soeharto Meneteskan Air Mata

Soedjono Hoemardani bikin Soeharto menangis

sumber: kanal YouTube Rachmat Fadilla Asrianto

Tanggal 12 Maret 1986 merupakan salah satu tanggal yang mungkin tak bisa dilupakan oleh Soeharto.

Pada tanggal tersebut, ia bersama istrinya, Tien Soeharto menghadiri sebuah prosesi pemakaman.

Hadirnya Presiden Indonesia saat itu adalah salah satu indikasi awal bahwa orang yang meninggal bukanlah sosok sembarangan.

Apalagi, prosesi pemakaman ini juga disiarkan oleh TVRI, saluran televisi nasional Indonesia.

Usut punya usut, sosok yang dikuburkan pada hari itu adalah Soedjono Hoemardani.

Momen langka pun terekam saat The Smiling General meneteskan air mata di depan kuburan Soedjono.

Siapa Itu Soedjono Hoemardani?

Soedjono Hoemardani sendiri adalah salah satu jenderal yang dekat dengan Soeharto.

Walau begitu, publik mengenal lebih mengenal Soedjono karena memiliki potongan rambut ikal yang sering diberi gel.

Pada zaman dulu, tampilan tersebut terbilang langka untuk seorang jenderal.

Tak heran jika masyarakat kala itu menganggap Soedjono lebih mirip seorang seniman dibanding anggota pemerintahan.

Belum lagi, pembawaannya yang ramah dan murah senyum, membuat Soedjono jauh dari kesan jenderal yang biasanya menyeramkan.

Kedekatan Soedjono dan Soeharto

kedekatan Soedjono dan Soeharto

sumber: kempalan.com

Hubungan Soedjono Hoemardani dan Soeharto bisa dibilang begitu dekat.

Pria kelahiran 23 Desember 1919 ini dipercaya sebagai guru spiritual Soeharto.

Hal tersebut membuat ayah Tommy Soeharto sering meminta pendapat Soedjono dalam memutuskan beragam hal lewat bidang klenik.

Selain menjadi guru spiritual, Soedjono sendiri kerap dipercaya memegang jabatan strategis di era Soeharto.

Misalkan saja, ia sempat diangkat menjadi jenderal dan Asisten Pribadi (Aspri) Presiden Bidang Ekonomi dan Perdagangan.

Pria kelahiran Solo ini juga pernah ditunjuk sebagai fukudanco atau wakil komandan dari keibodan.

Posisi tersebut termasuk salah satu posisi yang cukup tinggi dan jarang diberikan kepada WNI pada zamannya.

Kedekatan inilah yang membuat Soeharto merasa begitu kehilangan saat menyaksikan langsung pemakaman sahabatnya yang tutup usia pada 12 Maret 1986 di Tokyo.

***

Semoga pembahasan kisah Soedjono Hoemardani di atas dapat bermanfaat untuk Property People, ya!

Simak juga artikel seputar kisah inspiratif lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual seperti The Billabong Soeta di Gede Bage, Bandung?

Wujudkan impian membeli hunian dambaanmu bersama 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.