redaksiharian.com – Fitur untuk menjadwalkan cuitan di Twitter sebenarnya sudah ada sejak bulan November 2019, tapi saat itu masih dalam tahap eksperimen yang hanya bisa digunakan oleh sekelompok pengguna yang terpilih. Kini akhirnya fitur tersebut resmi diluncurkan dan disediakan untuk semua pengguna.
Yang disayangkan, penjadwalan tweet untuk saat ini hanya bisa dilakukan melalui Twitter versi web. Pengguna aplikasi Twitter di Android dan iOS masih harus sabar menanti.
Untuk menjadwalkan postingan Twitter, caranya tidak sulit. Anda hanya perlu melalui beberapa tahapan. Pertama, anda susun dulu kalimat yang hendak diposting. Lalu, klik icon kalendar di bawah postingan. Selanjutnya anda bisa mengatur tanggal dan pukul berapa postingan tersebut akan diunggah secara otomatis, entah itu keesokan harinya, seminggu kemudian, atau bahkan berbulan-bulan kemudian.
Semua postingan yang anda jadwal akan disimpan di dalam panel “Unsent Tweets”. Selama postingan yang terjadwal masih belum diunggah, anda bisa mengeditnya kapan saja.
Selain fitur penjadwalan, fitur pembuatan draft yang selama ini hanya tersedia di aplikasi mobile Twitter juga dibenamkan pada Twitter versi web. Untuk menyimpan postingan sebagai draft, anda cukup mengklik icon X yang terletak di pojok kiri atas, lalu mengklik tombol Save. Semua draft yang anda buat akan disimpan bersama dengan semua postingan yang terjadwal.
Penambahan kedua fitur tersebut merupakan kabar yang menggembirakan bagi pengguna Twitter. Dengan adanya fitur penjadwalan, postingan tidak harus ditayangkan saat itu juga. Pengguna juga tidak perlu lagi mengandalkan TweetDeck untuk menjadwalkan postingan.
Di sisi lain, fitur pembuatan draft memungkinkan pengguna untuk menunda postingan guna mempertimbangkan baik-baik apakah postingannya tidak akan mengundang masalah.
Contoh tweet yang sangat bermasalah adalah kumpulan tweet Donald Trump yang sangat sering mengundang polemik. Baru-baru ini Presiden Amerika Serikat tersebut berkicau tentang unjuk rasa membela George Floyd yang meninggal karena aksi kekerasan polisi. Akibatnya, Twitter memberi label peringatan terhadap tweet tersebut dan banyak pihak yang menudingnya sebagai tweet yang menunjukkan sikap rasis. [az/tn]
EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA