redaksiharian.com – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengirimkan surat untuk Presiden Rusia Vladimir Putin saat negara itu memperingati Hari Kemenangan dengan parade militer di Moskow. Dalam suratnya, Kim Jong Un menyelamati Putin atas Hari Kemenangan yang menandai kemenangan Uni Soviet atas Nazi pada Perang Dunia II.

Seperti dilansir CNN, Selasa (9/5/2023), kantor berita resmi Korut Korean Central News Agency (KCNA) mengungkapkan bahwa Kim Jong Un menyampaikan salam hangat untuk Putin, militer dan rakyat Rusia atas perjuangan ‘untuk mewujudkan keadilan internasional dan mempertahankan perdamaian global’ dalam melawan apa yang disebut sebagai ‘imperialis’.

“Kemenangan merupakan tradisi yang melekat di Rusia, dan kejayaan kemenangan akan bersinar dalam sejarah dan bertahan selamanya dengan Rusia bahkan ketika waktu telah berlalu dan generasi berubah,” tulis Kim Jong Un dalam suratnya untuk Putin, seperti dikutip KCNA dalam laporannya.

Disebutkan Kim Jong Un dalam suratnya menyebut bahwa di bawah kepemimpinan Putin, Rusia akan menghancurkan semua tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan musuh’ dan berhasil dalam upayanya memastikan ‘kedaulatan, martabat dan stabilitas regional’ untuk Rusia.

Korut merupakan salah satu dari sedikit negara yang secara terang-terangan menunjukkan dukungan bagi invasi Rusia ke Ukraina . Pyongyang juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan Barat atas perang yang terus berlangsung di Ukraina.

Laporan KCNA itu tidak menyebut langsung Ukraina di dalamnya.

Sebelumnya, Putin saat berpidato dalam rangka Hari Kemenangan mencetuskan bahwa ‘perang sesungguhnya’ tengah dikobarkan terhadap Rusia. Namun Putin juga menyatakan dirinya menginginkan masa depan yang penuh kedamaian.

“Perang sesungguhnya telah dikobarkan terhadap Tanah Air kita,” ucap Putin dalam pidatonya, seperti dilansir CNN.

Lihat juga Video: Wanti-wanti Joe Biden pada Kim Jong Un soal Serangan Nuklir

“Kita telah mengusir terorisme internasional dan agar sesuai, kita akan membela penduduk Donbas dan mengamankan keselamatan kita sendiri,” cetusnya, merujuk pada nama wilayah di Ukraina bagian timur yang sebagian besar diduduki pasukan Rusia sejak invasi dilancarkan pada Februari tahun lalu.

“Rusia tidak memiliki negara yang tidak bersahabat di Barat ataupun di Timur,” klaim Putin dalam pidatonya.

Dalam pidatonya pada Selasa (9/5) waktu setempat, Putin juga menyatakan keinginannya untuk memiliki masa depan yang damai.

“Seperti mayoritas orang di planet ini, kita ingin melihat masa depan yang damai, bebas dan stabil,” ujarnya. “Kita meyakini ideologi supremasi apapun karena sifatnya adalah menjijikkan, tindak kriminal dan mematikan,” tandas Putin.