redaksiharian.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para petani di Kabupaten Situbondo menggunakan tenaga mesin atau teknik mekanisasi saat panen untuk meningkatkan produksi padi.
“Panen padi tidak secara manual, melainkan ketika dipanen menggunakan mesin pemanen kombinasi atau combine harvester bisa mengurangi potensi loss (berkurangnya gabah) 9 sampai 11 persen,” katanya saat menghadiri panen perdana padi BK 01 dan 02 lahan sawah di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jatim, Selasa.
Selain itu, menurut Khofifah, pascapanen padi juga ada proses yang menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, baik dryer maupunrice milling unit.
Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan alsintan yang secara kebijakan sesungguhnya sangat dimungkinkan bisa diputuskan untuk memberikan penguatan kepada petani dan kelompok tani dengan kelonggaran masa pinjaman atau grace period.
“Selanjutnya, proses pengeringan padi bisa dilakukan dengan baik menggunakan vertikal dryer maupun bed dryer kemudian di processing melalui rice milling unit (RMU) sehingga yang sebelumnya medium menjadi premium,” katanya.
Perubahan medium ke premium, kata Gubernur Khofifah, karena kandungan airnya bisa berkurang sehingga proses pengolahan berikutnya berasnya bisa utuh, kemudian warnanya putih dan seterusnya, yang akhirnya nilai tambahnya bisa meningkat.
“Jadi, beberapa hal yang bisa memberikan nilai tambah petani sesungguhnya secara teknologi sudah dimungkinkan,” ucap gubernur.
Gubernur Khofifah mengatakan dengan adanya bibit padi BK Situbondo dan 02 juga membantu petani lainnya, terlebih padi jenis ini juga memiliki ketahanan pada hama.
“Sehingga, diyakini akan semakin meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil panen petani,” katanya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan setelah melalui dua tahap uji coba pada Mei hingga Agustus 2022, bibit BK Situbondo 01 kemudian melewati uji coba ketiga dengan ditanam di rumah kaca yang diberi hama dan penyakit.
Setelah dilakukan uji coba di lahan seluas 16 hektare, jumlah produksi padi varietas unggul baru ini dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.
“Padi varietas ini memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat, daun bendera dan per malai padi lebih banyak dibandingkan padi biasanya,” ujar Bung Karna, sapaan Bupati.
Di Situbondo, Gubernur Khofifah bersama dengan BungKarna panen perdana padi varietas unggul baru BK Situbondo 01 dan 02 agritan.
Bibit padi BK-900 yang kemudian disebut dengan BK Situbondo 01 dan 02 adalah bibit varietas unggul baru yang mampu memproduksi padi dalam jumlah lebih besar dengan masa panen setelah tanam sangat genjah atau lebih singkat dibanding bibit padi pada umumnya.
Padi varietas unggul baru BK 01 dan 02 ini mampu berproduksi hingga mencapai 10,56 ton per hektare.