redaksiharian.com – Melonjaknya kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) yang disebabkan cemaran zat kimia dalam obat sirup tengah menjadi perhatian masyarakat luas. Sebagian mempertanyakan mengapa kasus ini baru melonjak sekarang, padahal sejak dulu anak-anak sudah mengonsumsi obat sirup.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan tersebut melalui konferensi pers terkait perkembangan kasus obat gagal ginjal akut di Istana Bogor, Senin (24/10/2022). Menurutnya, kasus ini sebagian besar terjadi akibat bahan baku pada obat-obatan yang beredar luas.

“Mengapa sekarang begini, (sedangkan) dulu tidak? Kita sudah berkoordinasi dengan BPOM untuk melihat apakah ada perubahan dari jenis tipe atau bahan bakunya. Berdasarkan data, ada terjadi pergeseran dari negara-negara impor bahan baku,” jelas Budi.

Menurut Budi, terjadinya kasus gagal ginjal akut yang sangat tiba-tiba ini memang sangat bergantung terhadap bahan baku yang digunakan dalam obat-obatan, terutama obat sirup.

Hingga Senin (24/10/2022) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyebut bahwa kasus gangguan ginjal akut telah mencapai 245 kasus di 26 provinsi dengan angka kematian di atas 57%. Angka kematian tersebut menunjukkan kenaikan yang signifikan. Pada Jumat (21/10/2022) lalu, jumlah kematian yang tercatat baru 133 pasien dengan fatality rate 55%.

Fatality rate atau yang meninggal persentasenya, dari jumlah kasus 245 ini cukup tinggi, yaitu 141 atau 57,6%,” ujar Menkes, dalam konferensi pers yang sama.

Menurut Budi, ada delapan provinsi yang berkontribusi terhadap 80% kasus ini, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Banten, dan Sumatra Utara.

Kemenkes mencatat lonjakan kasus gagal ginjal akut mulai terjadi pada Agustus 2022. Sebelum itu, angka kematiannya di bawah 5 kasus per bulan.

Penyakit gagal ginjal akut ini umumnya menyerang balita di bawah 5 tahun. Sejauh ini, Kemenkes menyatakan bahwa penyebab penyakit tersebut adalah cemaran zat berbahaya dalam obat sirup yang dikonsumsi anak-anak.