redaksiharian.com – >

SEMARANG, KOMPAS.com – Aki tekor atau soak tentu bisa menghambat aktivitas pemilik mobil.

Sebagai pertolongan pertama, biasanya pemilik mobil harus melakukan jumper . Bedanya, jika kurang setrum aki akan terisi normal ketika mobil jalan.

Tapi sebaliknya, jiga aki soak setelah mesin hidup begitu mesin di matikan maka akan sulit untuk di starter.

Menurut Andreas Hardjo Pemilik Menyanan Jaya Raya Aki Semarang, aki soak menggambarkan bahwa sel aki kedaluwarsa dan kehilangan kemampuan menyimpan arus pengisian daya.

“Sifat arus masuk sementara, penyimpanan lemah karena sel aki mati. Bisa berasal dari aki kurang cairan elektrolit dan kering. Overheat dan usia aki lebih singkat,” kata Andreas kepada Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Hanya berpatokan gejala, banyak pemilik mobil bingung membedakan mana aki soak atau kurang setrum.

Agar tak salah dalam menganalisa, Andreas mengatakan, kuncinya tegangan aki stabil di angka 12 volt. Kurang dari itu artinya penyimpanan arus bermasalah.

“Kalau kurang setrum, ketika di jumper pengisian (alternator) normal dan angka voltmeter tertulis 12 V, kalau kurang tak kuat starter,” kata dia.

Satu-satunya jalan adalah ganti aki baru, karena percuma berulang kali di setrum hasilnya akan sama.

Trias, Pemilik Bengkel Instalasi Mranggen mengatakan, aki soak mengindikasikan kerusakan sel yang tak bisa diperbaiki.

” Aki soak sel yang tugasnya menyimpan arus sudah tak berfungsi. Kasusnya biasanya aki basah kurang perawatan. Itu kalau di strum tegangan aki tidak bisa tersimpan,” kata Trias.

Sementara, jika aki kurang setrum tegangan aki hilang karena adanya pemakaian arus di luar standar. Hal itu bisa disebabkan kebocoran arus lantaran salah instalasi aksesoris tambahan.

“Jadi, mesin off arus listrik tetap jalan. Pasang aksesoris tambahan seperti audio, atau klakson tapi jalur instalasi tidak diberikan tambahan sekring pengaman. Arus bocor dan aki gampang tekor,” ujarnya.