RedaksiHarian – Staf Khusus (Stafsus) III Menteri BUMN Arya Sinulinggamenyampaikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) merupakan moda transportasi yang nyaman usai mencoba menaiki kereta yang melaju dari area tol Jakarta-Cikampek KM 14 hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung dengan kecepatan maksimal sekitar 320 kilometer (km) per jam.
“Nyaman, tidak ada suara, hanya sedikit karena tidak ada sambungan antar-relnya jadi tidak terasa. Tadi kita di terowongan juga ada 13 terowongan, 4 km terpanjang terowongan yang ke enam, enggak kerasa, ini sangat baik,” kata Stafsus Arya Sinulingga saat tiba di Stasiun KCJB Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Arya menuturkan, Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan salah satu proyek yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Mulai dari mengatur pembangunan hingga kondisi keuangan dan lainnya dari berbagai BUMN yang ada.
“Ini apa yang dilakukan oleh Pak Erick adalah langkah-langkah untuk secepatnya proyek-proyek yang menjadi proyek strategis nasional diselesaikan dengan baik dan Pak Erick telah mengerjakannya hari ini dan tentunya Pak Luhut ya. Pak Luhut yang koordinator semuanya dan Pak Erick yang mengerjakan substansinya,” ucapnya.
Kendati belum dapat memastikan harga tiket untuk komersil yang direncanakan beroperasi pada Oktober mendatang, Arya memastikan bahwa KCJB sudah dapat diperkenalkan kepada masyarakat umum pada Agustus 2023. Masyarakat akan mendapat kesempatan untuk mencoba menaiki kereta cepat dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang yang akan ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit secara gratis.
Dari Stasiun Padalarang, pihak KCJB akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk menyediakan feeder yang akan membawa penumpang hingga Stasiun Bandung.
“Jadi kalau ada itu yang mengatakan, kan ada media luar yang mengatakan terlambat lagi sampai tahun depan, berarti dia hoax, tidak update beritanya kapan,” tegasnya.
Konsultan Pengujian KCJB Chen Dongsheng di kesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya telah sering kali mengadakan uji coba, termasuk pada hari ini di mana ia mencoba menggandengkan kereta operasional dengan kereta penumpang dalam sekali jalan guna mengecek potensi kendala yang bisa ditimbulkan.
Berbagai standar seperti kelistrikan dan kestabilan termasuk saat kereta melintasi terowongan sudah dipastikan dapat memenuhi standar kereta cepat yang ada si China.
“Uji coba sesuai standar China kalau sudah mencapai standar yang dipakai maka sudah bisa dicoba. Ketika 22 Juni, Pak Luhut naik, sudah dilaporkan bahwa semua sistem sudah bisa memenuhi semua standar yang digunakan di China,” tuturnya.