redaksiharian.com – Kementerian Pertanian mengingatkan agar tidak ada lagi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah yang mangkrak atau terbengkalai, karena pembeliannya itu tidak murah dan membutuhkan perjuangan.

“Bantuan alsintan disalurkan, mangkrak. Bantuan sapi (misalnya), setelah dicek di kemudian hari, hilang. Hampir setiap kunjungan kerja saya sering ditanyakan wartawan mengenai itu,” kata Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, kepada Antara, usai kegiatan panen padi dan temu lapangan, di Kabupaten Karawang, Jabar, Rabu.

Ia menyampaikan agar ke depan tidak ada lagi bantuan-bantuan dari pemerintah yang sebenarnya untuk mendorong produktivitas, tapi kenyataan di lapangan bantuan tersebut mangkrak atau hilang.

Menurut dia, alsintan yang disalurkan itu tidak murah harganya, membutuhkan anggaran yang cukup besar. Begitu juga dengan proses penyalurannya, itu tidak mudah dan perlu perlu perjuangan di lembaga legislatif.

Atas hal tersebut pihaknya menekankan agar kelompok tani yang akan menerima bantuan benar-benar merumuskan jenis bantuan yang dibutuhkan untuk peningkatan produktivitas.

“Kita menyalurkan alsintan, bukan hal murah dan mudah, perlu perjuangan juga dengan kawan-kawan di legislatif, lalu soal CPCL juga diidentifikasi dengan baik. Jadi pesan saya ke masyarakat tepat guna. Artinya, bantuan alsintan itu harus benar-benar dimanfaatkan, sesuai dengan yang dibutuhkan. Jangan sampai mangkrak,” katanya.

Mengenai sparepart bantuan alsintan, jika sulit diperoleh akibat mengalami kerusakan, Kementerian Pertanian kini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranta, menyepakati keinginan Wamentan yang menekankan agar setiap bantuan yang diajukan oleh kelompok tani dirumuskan terlebih dahulu mengenai jenis bantuan yang dibutuhkan.

“Ya memang seharusnya seperti itu. Bantuan alsintan yang disalurkan pemerintah bisa sesuai dengan fungsinya. Sesuai perencanaan. Artinya, pengajuannya disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani,” kata dia.

Ia mengajak agar kelompok tani di wilayah Jawa Barat benar-benar memanfaatkan bantuan alsintan dan jenis bantuan lainnya dari pemerintah.

“Kalau ada yang kurang pas, silakan tanyakan kepada instansi terkait. Seperti tidak bisa mengoperasikan, silakan tanyakan untuk pelatihan operator. Itu penting, agar bantuan dari pemerintah itu bisa termanfaatkan dengan baik,” kata Otong.